Waktu ke Merbabu kemarin saya merasa sedikit berbeda dari gaya hiking biasanya. Kalau pada kegiatan sebelumnya, saya tidak memaakai aksesoris berlebihan. Itu karena saya merasa risih jika harus berdandan dan memakai aksesoris ketika berada di alam terbuka. Ceritanya saya kepingin seperti Nadine Chandrawinata yang gayanya free tapi tetap terlihat cantik dan tak perlu ribet bawa ini itu *kemudian disuguhi cendol sama pemirsa*.
Jadi waktu ke Merbabu kemarin saya ini agak ribet pemirsa lantaran memakai aksesoris semacam pita merah putih di kepala. Ceritanya kan mau 17an di puncak, jadi saya mau lain daripada yang lain ketika muncak di Merbabu saat itu. Kemudian saya juga menggunakan buff untuk menghalau debu yang masuk. Ini serba salah lho, jika saya menggunakan buff maka nafas menjadi agak sesak. Sedangkan jika tidak menggunakannya, maka saya bisa terkena ISPA karena debu yang bertebaran sangat kuat sekali. Saya saja sampai batuk-batuk walaupun sudah menggunakan masker dari buff. Teman saya juga kena mimisan sepulangnya dari Merbabu karena terkena sedikit infeksi.
Nah ini yang jarang sekali saya gunakan, yaitu Sunglasses. Rasanya aneh saja kalau ke gunung menggunakan kaca mata hitam. Saya ini memiliki rasa sungkan dan takut dibilang gegayaan lantaran menggunakan kaca mata hitam padahal hanya hiking saja. Rasa takut saya ini cukup beralasan lho karena saya pernah menjumpai kasus pada salah satu forum yang agak mencibir salah satu pendaki muda. Pendaki tersebut kebetulan hiking dengan menggunakan setelan jas lengkap. Itu karena dia ingin merayakan moment kelulusannya di puncak impian. Memang sih tidak semuanya mencibir tapi ada saja yang negative thinking. Sejak itu saya agak berhati-hati kalau mau menggunakan aksesoris supaya tidak ada yang salah paham. Tapi menggunakan sunglasses saat hiking rasanya perlu untuk melindungi mata kita dari pancaran sinar matahari langsung, terlebih ketika ke Merbabu kemarin. Sunglasses melindungi mata dari debu yang bertebaran. Segitu aja mata saya masih terasa sakit lho walaupun sudah menggunakan sunglasses.
Terus kemarin itu saya agak bandel lho, saya tidak menggunakan sarung tangan untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Hasilnya, sekarang kulit tangan saya gosong serta mengelupas karena terpapar oleh sinar matahari secara langsung dengan jarak yang cukup dekat. Walaupun sudah menggunakan sun block rupanya tak cukup menghalau kuatnya sang surya. Tangan saya sekarang terlihat gosong serta mengelupas walaupun sudah seminggu berlalu sejak pulang dari Merbabu.
Jadi menurut teman-teman, jika kita menggunakan bermacam perlengkapan saat berada di luar ruangan itu namanya bergaya atau demi keselamatan ya?
Buat saya sih demi keselamatan daripada selepas turun gunung jadi sakit malah bahaya tho. Lagi pula saya sering “ngepo-in” Instagramnya para pendaki luar negeri, mereka keren-keren lho lengkap dengan aksesoris outdoor sport yang digunakan.
So, teman-teman berdasarkan pengalaman saya tadi, jangan ragu-ragu untuk menggunakan aksesoris yang dibutuhkan ketika beraktivitas di luar ruangan. Tidak apa-apa dibilang bergaya juga yang penting tubuh kita terlindungi dengan baik. Lagi pula kalau bergaya dan kesehatan terjaga itu lebih baik kan? Salam lestari.
Winny Widyawati
evrinasp
Dwi Puspita Nurmalinda
evrinasp
Juliana Dewi Kartikawati
evrinasp
arif rahman
evrinasp
cputriarty
evrinasp
Eksa Studio's
evrinasp
Wong Ganteng
evrinasp
Wong Ganteng
evrinasp
Nancy Duma
evrinasp
Suci
evrinasp
defa ramadhani
evrinasp