Alhamdulillah, halo apa kabar teman-teman evventure? Lama ya saya belum update. Ini blog jadi lumutan juga. Mari saya sapu dulu biar bersih. Minggu kemarin memang saya sedang tidak bisa mengupdate blog karena rangkaian pekerjaan yang beruntun disertai musibah. Pak suami sedang sakit jadi saya terfokus ke sana, tapi Alhamdulillah sekarang sudah lebih sehat *lho kok jadi curhat.
Bersyukur mendung di minggu kemarin terobati berkat jalan-jalan ke Singapore pertama kali dalam hidup ini *norak deh. Alhamdulillah setelah sekian purnama sempat bergumam di dalam hati ingin ke Singapore, akhirnya doa itu diizabah juga berkat Lifull Produk yang memberikan apresiasi pada tulisan saya berjudul: Mau Mendapatkan Hadiah Gratis? Kunjungi Website LIFULL Produk.Β Terima kasih ya Lifull produk atas apresiasinya, saya sangat senang sekali.
Oke, bagaimana keseruan jalan-jalan ke Singapore pertama kali versi saya? Berikut ini cerita di hari pertamanya ya.
Berangkat pagi dari Jakarta ke Changi Airport Singapore
Pagi hari sekali sekitar jam 2 pagi, saya sudah berangkat dari Bogor menuju Bandara International Soekarno-Hatta karena jam penerbangannya tercantum pukul 6 pagi. Di sana sudah ada Mbak Bethari dan temannya yang menunggu. Mbak Bethari adalah perwakilan dari Lifull Produk yang mengurus semua keperluan pemenang selama di Singapore. Setelah bertemu, saya dan mas Agus, salah satu pemenang juga, langsung diberikan briefing. Kami mendapatkan kartu MRT plus saldo yang sudah diisi untuk jalan-jalan di Singapore. Paket komplit pokoknya, sekali lagi terima kasih mbak Bethari dan Lifull Produk.
Oke waktunya untuk terbang ke Singapore. Alhamdulillah pesawatnya tidak delay, on time menggunakan Lion Air. Selama di pesawat saya tertidur pulas bahkan sejak take off karena saking mengantuknya. Hal itu saya lakukan sebagai cara untuk menjaga stamina juga karena saya ingin mengisi hari pertama di Singapore dengan menjelajah.
Sekitar kurang lebih 1 jam 30 menit, akhirnya pesawat sudah mendarat cantik di Changi Airport. Waktu setempat saat itu menunjukkan pukul 9 pagi. Rupanya waktu di Singapore lebih cepat satu jam daripada di Indonesia, saya baru tau.
Setelah turun dari pesawat, saya dan Mas Agus langsung bergegas memasuki bandara Changi. Apa kesan pertama yang kami dapatkan waktu itu? wangi!. Ya aroma wangi tercium saat pertama kali memasuki pintu bandara, rasanya bikin rilex. Karena kami berdua pertama kali menginjakkan kaki di sana, maka kami sengaja untuk menikmati suasana kedatangan di bandara Changi.
Setelah melewati pemeriksaan yang prosesnya cukup cepat, kami beristirahat sejenak untuk membersihkan diri sambil mengisi botol minuman kosong yang saya bawa dari Indonesia di tap water yang ada di bandara. Saya sudah membaca kalau di Singapore itu cukup banyak fasilitas tap water untuk masyarakat, salah satunya di bandara ini. Lumayan kan jadi menghemat pengeluaran plus menjaga tubuh agar tidak dehidrasi juga.
Istirahatnya selesai, kami langsung bergegas mengikuti petunjuk bagi para pendatang. Di sepanjang bandara terdapat escalator berjalan, kami dengan sengaja menikmati fasilitas tersebut sambil memotret keadaan bandara. Oh iya memotret di bandara Changi tidak apa-apa asal bukan di tempat yang dilarang seperti di pemeriksaan imigrasi, itu tidak boleh ya, di Indonesiapun hal tersebut tidak boleh.
Lalu kami tiba pada suatu tempat pengisian data kedatangan yang ada di loket pinggir kiri sebelum melewati imigrasi. Di tempat tersebut terdapat peta Singapore yang sebaiknya kita ambil untuk mempermudah perjalanan. Saya sebenarnya sudah memiliki peta MRT Singapore dari mbak Bethari, tapi tidak ada salahnya mengambil lagi untuk berjaga-jaga. Isi embarkation formnya dengan lengkap dan jelas ya, soalnya ada ibu-ibu yang diminta mengulang isi form tersebut oleh pihak imigrasi karena tidak jelas. Beruntung saya dan Mas Agus sudah benar mengisinya jadi bisa langsung melewati imigrasi.
Setelah selesai pemeriksaan, kami berdua langsung bergegas mencari lokasi platform MRT. Dari lokasi tempat saya keluar kemarin tinggal ke kiri saja mengikuti petunjuk Train to City. Nanti ada lift di pojok kiri (benar-benar di pojok) yang membawa langsung menuju MRT Platform.
Pertama Kali Naik MRT
Nah, sudah tiba deh di MRT Platform. Sebelum masuk ke dalam, kami mencoba untuk melakukan top up di mesin yang ada meskipun saldo masih cukup untuk sampai di hotel. Sayang soalnya kalau tidak mencoba kan?. Ternyata mudah karena petunjuknya jelas sekali. Setelah itu baru deh kami masuk ke dalam MRT dan agak kebingungan saat membaca peta, maklum namanya juga baru pertama kali.
Pokoknya ikuti saja jalur yang ada di peta MRT, karena sudah jelas sekali. Waktu itu mungkin karena baru pertama, akhirnya kami salah turun di platform Expo, harusnya turun di Tanah Merah, baru deh berganti MRT lagi. Namun berkat itu, kami jadi tau cara membaca peta MRT sekaligus mendapatkan stok foto tambahan.
Oke, dari platform Expo, kami berdua langsung naik MRT lagi yang kali agak penuh, dan tak berapa lama kami sudah turun di Tanah Merah untuk berganti jalur yang membawa kami menuju platform Lavender tempat hotel berada.
Dari sana, kami harus melewati beberapa platform untuk tiba di platform Lavender. Setibanya di sana, saya langsung takjub kembali karena ternyata MRTnya terletak di bawah tanah (saya tidak sadar kalau sejak dari Tanah Merah, MRTnya sudha berjalan ke bawah tanah). Dan lebih takjub lagi, setelah mengetahui kalau lokasi hotel sangat dekat dari MRT, tinggal jalan sedikit sudah sampai deh, memudahkan banget.
Tiba di V Hotel Lavender Singapore
Saat tiba di hotel, kami langsung mengurus kamar yang sudah dipesan. Lagi-lagi prosesnya cepat, kami sudah mendapatkan kamar masing-masing. Saya sudah tidak sabar untuk rehat sejenak di kamar karena sudah lelah. Ternyata kamar hotelnya bernuansa hitam putih dengan fasilitas yang cukup deh buat saya. Fasilitasnya saya tampilkan dalam foto saja ya.
Hal pertama yang saya lakukan saat tiba di kamar hotel adalah memasak air panas untuk membuat pop mie yang saya bawa (bukan endorse hehe) karena sudah kelewat lapar. Dua pop mie berhasil saya habiskan saat itu ditambah dengan sebuah roti (terlihat kan lapernya seperti apa?). Setelah itu baru deh saya rehat sejenak karena menurut waktu setempat belum masuk untuk shalat dzuhur.
Nah, baru deh petualangan saya untuk ngebolang di Singapore dimulai siang hari itu. Mulai dari menjelajah ke Bugis Street, kemudian ke China Town hingga akhirnya ke Raflles bertemu dengan Febri teman saya sementara Mas Agus memilih untuk beristirahat saja di hotel.
Cerita selanjutnya saat menjelajah ke Bugis Street, China Town, hingga Merlion Park saya tuliskan di part selanjutnya ya. Soalnya terlalu panjang kalau di sini.
Jalan-Jalan KeNai
evventure
Rohmah
evventure
Tuxlin
evventure
Momtraveler
evventure
Pingback: Jalan-Jalan ke Singapore Part 3: Universal Studio - evventure
herva yulyanti
evventure