After came down from Mount Rinjani, My Friends and I continued the trip to a beautiful beach at Lombok. One of them is Semeti Beach in Central Lombok. The beach has stone aggregate such as krypton crystal that was a birthplace of superhero figure; Superman. To go to this place, it took less of 2 hours by motorcycle to Kuta. This beach really fits for adventurer because the trek was down-up and isolated which made became private beach. To get more information about this beach, let’s read the whole story.
Menuju Pantai Semeti
Sejak pagi sekali, saya dan teman-teman sudah bangun untuk bersegera menuju Pantai Semeti yang sudah dijadwalkan sejak kemarin. Maklum, waktu yang kami miliki untuk menjelajah Lombok sangat terbatas, apalagi setelah summit attack dari Rinjani dan melalui trek turun melewati Senaru yang menguras tenaga. Alhamdulillah pagi itu tenaga kami sudah pulih kembali, itu sebabnya kami bergegas untuk mengeksplore pantai yang ada di Lombok. Setelah sarapan, kami langsung tancap gas menggunakan motor menuju Pantai Semeti.
O iya, karena di Lombok jarang sekali angkutan umum, maka memiliki motor itu menurut saya sebuah keharusan ya, soalnya kalau mengandalkan taksi pasti memakan biaya. Nah, kami mendapatkan motor dengan cara menyewa dari pemilik homestay lengkap dengan helmnya. Jadi, kami bisa kemana-mana menelusuri sudut Lombok dengan menggunakan motor.
Kami berangkat dari homestay yang letaknya dekat dengan Mataram Mall menuju arah bandara Praya melewati Bundaran Patung Sapi Gelung di Beleke, Gerung, Lombok Barat. Saat itu sedang dibuat jalan beraspal di sekitar bundaran sehingga harus hati-hati ketika berkendara. Ketika sudah terlihat bundaran patung sapi, lalu belok kiri ambil jalan tol bypass menuju Praya.
Saya lihat kemarin itu teman-teman memacu motornya hingga 80 km/jam. Itu sebenarnya bahaya lho, walaupun jalanan sepi, kita tetap harus berhati-hati apalagi kalau membawa motor dengan kecepatan seperti itu. saya lebih memilih untuk aman dengan kecepatan tidak maksimal asalkan sampai dengan selamat.
Nah nanti kita akan bertemu persimpangan jalan lagi, ambil arah ke Praya Selatan menuju Pantai Selong. Dari situ ambil arah lurus terus hingga bertemu pertigaan, lalu ambil arah kiri ke Pantai Kuta. Sekitar 1 km selanjutnya, nanti akan bertemu dengan papan petunjuk menuju pantai.
Sepanjang perjalanan menuju jalan masuk ke Pantai Semeti, kami disuguhi oleh pemandangan indah berupa hamparan sawah dan palawija. Sesekali turis mancanegara juga hilir mudik menggunakan motornya sambil membawa papan seluncur. Pemandangan menuju Pantai Semeti juga tidak kalah indah lho. Kalau nanti agak kebingungan dengan arah menuju ke sana, cukup bertanya saja ke penduduk setempat, itu lebih memudahkan lho. Kami sudah beberapa kali bertanya ke penduduk setempat karena khawatir tersasar. Setelah beberapa lama, akhirnya kami sampai juga ke jalan masuk menuju Pantai Semeti.
Trek ke Pantai Semeti
Setelah memastikan kebenaran jalan menuju Pantai Semeti, kami langsung melanjutkan perjalanan melalui jalan yang berbatu. Jalan ini beraspal tapi sudah rusak dan belum ada perbaikan. Mungkin karena konturnya yang turun naik melewati bukit sehingga belum dirapihkan lagi.
Kemudian kami tiba di pos masuk Pantai Semeti yang dijaga oleh pihak keamanan. Menurut pengamatan saya, objek wisata ini belum resmi karena yang menjaga adalah satpam perusahaan dan masyarakat. Kenyataannya memang Pantai Semeti ini dekat dengan area perkebunan milik perusahaan, jadi ketika kita memasuki areanya harus izin dulu ke penjaga di sana.
Pemandangan menuju pantai indah banget lho, terasa sekali aroma adventurenya karena sepi dan jauh dari mana-mana. Pantai Semeti memang terpencil, dan justru itu yang membuat kita merasakan jiwa petualang. Hanya saja, suasananya cukup gersang, sesekali terlihat tanaman budidaya berupa jagung yang memang kuat untuk ditanam pada lahan kering seperti itu.
Beberapa saat kemudian kami menjumpai deretan pohon kelapa yang artinya aroma pantai semakin dekat. Nanti ada papan petunjuk terbuat dari papan triplek yang menunjukkan kalau belok kiri menuju ke arah Pantai Semeti, sedangkan belok kanan menuju Pantai Mawi.
O iya meskipun jalannya berupa tanah pasir halus dan belum di aspal, namun jalan ini masih bisa dilalui oleh kendaraan mobil. Tapi lebih seru menggunakan motor sih karena bisa merasakan udara Lombok secara langsung.
Indahnya Pantai Semeti
Akhirnya kami tiba juga di pantai yang dinantikan. Rasanya tidak ada yang tidak bersorak gembira saat itu. Teman-teman saya langsung berlari menuju pantai yang sepi dari keramaian. Ini baru namanya petualangan, ke tempat terpencil yang tidak ramai pengunjung.
Terlihat di depan sana berupa gugusan bebatuan tinggi yang jarang dimiliki oleh pantai lainnya. Meskipun suhu udara cukup panas dan matahari bersinar sangat terik, namun tidak membuat kami mundur untuk mengeksplorenya. Air laut biru yang menyentuh bibir pantai membuat teman-teman saya langsung menceburkan diri ke dalamnya. Sedangkan saya, sibuk mengabadikan keindahan di sekitar termasuk gugusan batu dan butiran pasir pantai yang menyerupai butiran lada itu. Butirannya besar-besar lho, beda dengan kebanyakan pantai yang pernah saya temui.
Puas mengeksplore bagian depan, kini kami menuju ke arah kiri. Nah, ini yang sering saya lihat di website, keindahan gugusan batu menyerupai kristal krypton. Ketika ombak bertemu dengan gugusan batu yang ada di pantai, membuat air laut tersebut seolah berwarna hijau keputihan layaknya di planet lain. Kalau sudah di sini tetap hati-hati ya soalnya teman saya terjatuh di batu yang membuat pundaknya memar karena hampir semua lapisan tertutup oleh bebatuan.
Hampir dua jam kami berada di Pantai Semeti. Saat itu mulai berdatangan wisatawan lain yang datang untuk mengabadikan keindahan pantai ini. Itu berarti waktunya kami untuk segera berpindah lokasi ke pantai lain, dan destinasi selanjutnya adalah Pantai Selong Belanak yang akan saya tulis pada postingan selanjutnya.
Keterangan:
Sewa motor Rp. 70.000,- per hari tidak termasuk bensin. Ketika meminjam, motor sudah diisi full bensin, maka ketika mengembalikannya harus full juga.
Harga tiket masuk ke Pantai Semeti Rp. 5000,- per orang
Bawalah makan dan minum yang cukup ketika ke Pantai Semeti karena sewaktu saya ke sana tidak ada yang berjualan, tapi tetap tidak boleh nyampah ya.
Effendi nurdiaman
evventure
alannobita
evventure
Herva Yulyanti
evventure
andyhardiyanti
evventure
Imerlina Putri
evventure
Prima Hapsari
evventure
Hanif Insanwisata
evventure
Pingback: Terpukau Keindahan Papua di Teater IMAX Keong Emas
Pingback: Liburan ke Gili Trawangan Yuk! – evventure
untari travel notes
evventure