Langkah Kaki ke Pulau Derawan (Final): Pulau Kakaban-Sangalaki

pulau-kakaban

Akhirnya tiba juga di cerita terakhir langkah kaki ke Pulau Derawan. Ternyata jarak antara postingan sebelumnya dengan cerita ini jauh sekali, tidak apa-apa ya yang penting diupdate. Pada cerita kali ini saya akan membeberkan pengalaman seru di dua pulau terakhir yaitu Pulau Kakaban dan Sangalaki. Kedua pulau ini yang paling saya suka sepertinya karena saya benar-benar nyebur ke dalam air dan berani agak jauh dari daratan *halah. Ditambah dengan pasirnya yang putih layaknya surga dunia, tenang dan damai. Ya sudah biar tidak terlalu lama, berikut adalah cerita lengkapnya.

Baca ini ya: Jejak Langkah Kaki ke Pulau Derawan (Day 1): Taman si Billy- Pasir Sanggalau

Baca yang ini juga boleh: Jejak Langkah Kaki ke Pulau Derawan (Day 2): Maratua-Goa Halo Tabung

Pesona Ubur-Ubur di Pulau Kakaban

Setelah puas mengapung dan terpesona di Pulau Maratua, kami diajak untuk menuju Pulau Kakaban yang jaraknya lebih dekat dari arah Pulau Maratua. Saat itu kondisi sedang hujan dan itu merupakan moment pertama saya hujan-hujanan di tengah laut. Rasanya bagaimana? Ternyata asik lho, segar dan tidak dingin meski angin laut juga bertiup. Benar apa yang dikatakan oleh Pak Hasan, guide kami, yang mengatakan kalau hujan di laut justru bagus karena dapat menghapus angin, yang bahaya adalah ketika awan mendung namun hujan belum turun sehingga angin berputar-putar di laut.

pulau-kakaban

Tak berapa lama kami akhirnya tiba di dermaga Pulau Kakaban yang terlihat sendu berkat gerimis serta cuaca yang mendung. Meskipun begitu tidak mengurangi keeksotisan Pulau Kakaban. Terlihat dari luar di Pulau Kakaban ini rindang sekali lho dan yang lebih keren lagi, di pulau ini terdapat ubur-ubur air tawar yang tidak menyengat.

Setelah sampai, kami diminta untuk makan siang dulu oleh pak Hasan sambil menunggu pengunjung lain selesai berenang dengan ubur-ubur supaya nanti kami dapat bebas berenang di sana. Ini lagi-lagi menjadi moment makan siang yang menyenangkan karena dapat langsung menghadap laut yang damai dan tenang sambil bercengkerama dengan teman-teman.

pulau-kakaban

pulau-kakaban

Saya sudah selesai makan siang, tetapi oleh pak Hasan masih tetap diminta menunggu. Akhirnya saya bermain saja dulu di air laut Pulau Kakaban sambil berlatih mengambang karena menurut pak Hasan sayang sekali jika saya tidak turun ke danau yang penuh dengan ubur-ubur. Kapan lagi yak an?.

Akhirnya setelah ditunggu beberapa menit, Pak Hasan mengajak kami untuk masuk ke dalam Pulau Kakaban melalui tangga kayu yang telah dibuat. Waw ini benar-benar rasa Borneo, hutan hijau lebat, suara hewan liar dan suasana yang lembab, rasanya seperti sedang berpetualang beneran lho.

pulau-kakaban

Maafkeun, jarinya ikut masuk

Saya pikir tangga yang harus dilalui cukup jauh, ternyata dekat juga. Dari arah tangga saya melihat betapa luasnya danau di Pulau Kakaban ini dan di bawah sana ada beberapa pengunjung yang berenang sambil mengabadikan diri bersama ubur-ubur tersebut.

Setelah meletakkan barang yang kami bawa di atas dermaga danau tersebut, kami semua langsung turun ke danau termasuk saya hehe. Alhamdulillah ubur-uburnya sudah banyak meskipun dekat sekali dengan dermaga sehingga saya tidak perlu berenang ke tengah.

pulau-kakaban

pulau-kakaban

Ternyata ubur-ubur ini kenyal sekali seperti jelly ketika dipegang. Lucu lho sewaktu saya pegang di dalam air seperti mainan saja yang berputar ke sana-sini. Jumlahnya yang cukup banyak membuat kita mudah mengabadikan ubur-ubur tak beracun ini.

Di sana kami cukup lama bermain bersama ubur-ubur sampai kami tidak sadar kalau di sekitar kami tidak ada orang. Agak ngeri sih karena yang tadinya ramai, tiba-tiba jadi sepi namun kondisi ini cukup bagus untuk berfoto ala-ala petualang yang sedang berada di antah-berantah *apa sih.

pulau-kakaban

Akhirnya Pak Hasan meminta kami untuk segera naik dan kembali ke speed boat karena masih ada satu pulau lagi yang harus dikunjungi yaitu Pulau Sangalaki.

Cantiknya Pulau Sangalaki

Baru melihatnya dari kejauhan saja saya sudah jatuh cinta dengan pulau ini berkat pasir putihnya yang memikat. Speedboat yang kami naiki tidak bisa berhenti terlalu dekat dengan Pulau Sangalaki karena pantainya yang luas sehingga menyebabkan speedboat berhenti di tempatnya yang tidak terlalu dangkal. Kami langsung berjalan kaki menuju Pulau Sangalaki sambil merasakan pasir putih yang menerpa kaki.

pulau-sangalaki

Pulau Sangalaki merupakan pulau tempat penangkaran penyu yang bekerja sama dengan BKSDA Kalimantan Timur. Waktu ke sana, saya melihat anak-anak muda yang berjaga di base camp tersebut. di samping base campe terdapat anak-anak penyu yang sudah menetas yang diletakkan di dalam kolam. Nanti malam baru mereka akan dilepas ke lautan untuk kembali ke habitat aslinya.

pulau-sangalaki

Tahun lalu saya pernah mengikuti sebuah acara tentang kampanye mendukung pelestarian penyu. Pada waktu itu disebutkan bahwa tujuh spesies penyu yang ada di dunia, enam di antaranya berasal dari Indonesia lho dan mereka sudah berenang mengarungi lautan hingga ke negara-negara lain. Sayangnya laju keberlangsungan penyu ini mengkhawatirkan karena laju perkembangbiakan penyu lebih rendah dari pada tingkat kematiannya yang menyebabkan penyu terancam punah. Oleh karena itu tindakan pelestarian seperti yang dilakukan di Pulau Sangalaki ini penting sekali.

Setelah puas melihat bagaimana penangkaran penyu, kami semua kembali ke pantai untuk menikmati pasir putihnya. Tiada kata yang kami ucapkan selain mengagungkan ciptaan Allah swt. Indah sekali pantainya, tenang, damai dan sulit dilukiskan dengan kata-kata. Saya sempat terdiam di sana dan membiarkan air laut menerpa kaki diiringi dengan hempasan angin.

pulau-sangalaki

Namun, pak Hasan dari jauh sudah memanggil kami untuk kembali ke Pulau Derawan karena hari semakin sore. Akhirnya kami semua kembali ke speed boat untuk kembali pulang menuju Pulau Derawan.

pulau-sangalaki

Keesokan harinya kami sudah meninggalkan Pulau Derawan setelah tiga hari dua malam berada di sana. Ini merupakan salah satu pengalaman yang tidak terlupakan lagi, Alhamdulillah bisa merasakan keindahan pulau Indonesia yang berada di Kalimantan Timur.

Saya pribadi ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Cheria Halal Holiday yang sudah mensponsori perjalanan saya dan teman-teman menuju Pulau Derawan. Sampai jumpa lagi ya pada petualangan saya berikutnya.

pulau-kakaban

10 Comments

    • evventure

      Reply

      Kalau backpackeran mungkin 3 jutaan sudah dapat plus tiket, maksimal 4 juta kali ya

  1. wisnutri

    Reply

    sayang banget saya juga ngga bisa berenang 🙁 haram hukumnya ya mbak kalau main ke derawan tapi ngga bisa berenang, jadi ngga bisa foto hits ala-ala 🙂

    next trip rencana kemana mbak? hehe

    • evventure

      Reply

      Next trip mau ke pulau lagi, pingin ke gunung tapi belum bisa hiksss

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *