Ketika Pendaki Membutuhkan Suplemen Asam Lambung

suplemen-asam-lambung

Kapok! Itulah kata yang terngiang ketika turun dari Gunung Rinjani pertengahan tahun lalu. Bukan salah gunungnya sih karena Rinjani itu sangat indah, yang salah itu saya sendiri tidak menjaga fisik dengan baik. Dalam perjalanan turun dari Rinjani kemarin saya terkena demam akibat flu dan juga maag. Saat itu logistik sudah menipis, badan juga sudah lemas dan akhirnya saya mempersilahkan Mas Junaedi yang waktu itu menjadi porter kelompok untuk membawakan carrier saya secara khusus dari atas hingga tiba di basecamp.

Bintar, rekan pendaki yang waktu itu tergabung dalam kelompok kebetulan seorang perawat. Dia memberikan obat sakit maag yang dia bawa. Coba kalau Bintar tidak membawa obat penyakit maag, bisa jadi waktu itu saya lemas dan berkeringat dingin karena lambung sudah terasa cukup perih. Apalagi saya tidak bisa memakan masakan yang dibuat oleh Mas Junaedi ketika tiba di pos sebelum turun. Rasanya mual jika memakan makanan berat. Beruntung Mas Jun masih menyisakan beberapa buah pisang yang sukses menjadi sumber energi untuk saya konsumsi hingga tiba di basecamp. Sungguh itu menjadi pembelajaran tersendiri bagi saya, jangan sampai terkena maag lagi ketika mendaki.

Jangan Menganggap Enteng Sakit Maag

Saat mendaki termasuk dalam rutinitas sehari-hari, kita tidak boleh menyepelekan sakit maag lho. Efeknya dapat berbahaya apabila tidak segera ditanggulangi. Ada beberapa penyebab yang membuat seseorang mudah terkena sakit maag yaitu kondisi stress, pola makan tidak teratur dan pemilihan jenis makanan yang tidak sesuai.

Menurut Medikus.com stress dapat menyebabkan timbulnya penyakit maag karena dapat meningkatkan produksi asam lambung. Kondisi stress dapat merangsang area tertentu pada otak yang meningkatkan sensitifitas terhadap nyeri, termasuk nyeri uluhati. Stress juga dapat menurunkan kadar hormon prostaglandin yang memiliki fungsi membantu memperkuat barrier untuk melindungi lapisan lambung dari asam lambung.

Sedangkan pola makan yang tidak teratur serta pemilihan jenis makanan yang kurang sesuai tentu dapat menimbulkan penyakit maag akibat iritasi lambung. Misalnya kita telat makan pada waktu tertentu karena kesibukan padahal kondisi perut sudah kosong. Lalu langsung mengkonsumsi makanan berat dengan rasa pedas atau asam yang mampu melukai lambung sehingga penyakit maag tidak dapat dihindari. Jika sudah begini, maka diperlukan obat penyakit maag yang sesuai agar lambung tidak semakin iritasi.

Sebelum terlanjur, sebaiknya perhatikan gejala penyakit maag berikut ini (sumber: beranimakanapapun.com):

  1. Perut Kembung pada bagian atas karena didalam lambung terdapat banyak gas.
  2. Mual dan Muntah, ada rasa kurang nyaman di perut yang membuat mual akibat asam lambung.
  3. Perut terasa penuh, cepat merasa kenyang dan kehilangan napsu makan karena pergerakan usus dan lambung melambat mengakibatkan makanan cenderung tertahan disaluran cerna.
  4. Sering bersendawa akibat asam lambung berlebih walaupun tidak habis makan atau minum apapun.
  5. Sesak dan rasa tak nyaman pada uluhati karena ketika menarik nafas, paru-paru mengembang dan diagfragma menekan ke arah bawah ke posisi lambung yang sedang meradang.

Dari ke-lima tanda di atas, gejala nomor 1, 3 dan 4 adalah gejala yang paling sering saya alami sebelum penyakit maag kambuh. Menyadari hal tersebut, biasanya saya langsung pergi ke dokter atau membeli obat penyakit maag sendiri. Nah, lebih dari seminggu sebelum melakukan pendakian kemarin, saya sudah mulai rajin mengkonsumsi suplemen untuk asam lambung supaya pendakian nanti dapat berjalan lancar tanpa khawatir maag kambuh.

Suplemen Asam Lambung untuk Pendaki dan Rutinitas Sehari-Hari

Tak ingin mengulangi kesalahan yang sama, saya mulai menjaga fisik sebelum melakukan pendakian ke Gunung Sumbing di awal tahun 2017 ini termasuk dalam urusan menjaga lambung. Lambung saya memang agak sensitif kalau telat makan atau pada saat terlalu banyak pikiran. Maklum, kalau sudah bekerja suka lupa untuk makan dan kalau melakukan pendakian mesti dilakukan ketika weekend yang seharusnya menjadi waktu untuk beristirahat. Jika gejala maag mulai terasa, saya biasanya langsung mengkonsumsi obat penyakit maag. Tapi menurut pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati bukan? Maka jauh hari sebelum melakukan pendakian, saya mencoba untuk mengkonsumsi suplemen asam lambung untuk mencegah timbulnya maag. Suplemen itu bernama Colidan yang saya beli di Apotik Century.

suplemen-asam-lambung

Saya membeli Colidan Fucoidan 100 mg kapsul dengan box berwarna biru. Untuk jenis ini, saya cukup meminumnya sebanyak satu kapsul setiap hari karena mengandung 100 mg Fucoidan. Di dalam box biru Colidan Fucoidan 100 mg terdapat 2 blister yang masing-masing berisi 10 kapsul untuk dikonsumsi selama 20 hari.

suplemen-asam-lambung

Nah, ada satu jenis Colidan lainnya yang box berwarna hijau dengan kandungan Fucoidan berbeda yaitu sebesar 50 mg. Sehingga jika teman-teman membeli Colidan dengan box berwarna hijau maka harus mengkonsumsi sebanyak 1-2 kapsul setiap hari.

suplemen-asam-lambung

suplemen-asam-lambung

O iya, Fucoidan itu apa sebenarnya?

Fucoidan adalah sari ganggang laut yang berasal dari perairan laut lepas Okinawa, Jepang. Ganggang laut tersebut adalah Mozuku atau Cladosiphon Okamuranus Tokida yang biasanya disebut dengan Fucoidan. Colidan suplemen asam lambung efektif untuk memelihara kesehatan lambung berkat hadirnya Fucoidan yang aman untuk dikonsumsi karena terbuat dari bahan alam.

Colidan sendiri bekerja efektif dengan membentuk selaput yang melindungi dinding lambung sehingga terhindar dari iritasi akibat enzim dan asam lambung serta infeksi bakteri. Kalau sudah begini, saya jadi tenang ketika mendaki kemarin, maklum di atas gunung saya harus survive dengan kondisi yang ada termasuk dengan sumber makanan yang dibawa. Waktu mendaki kemarin, saya hanya mengkonsumsi buah, mie instant dan juga nasi karena teman yang membawa logistik tidak bisa sampai ke atas ke tempat saya dan teman-teman mendirikan tenda.

suplemen-asam-lambung

Selama dua hari di atas gunung dengan makanan seadanya serta kondisi cuaca yang dingin membuat saya merasa tidak ingin makan. Ini merupakan tanda awal gejala maag, padahal kalau di atas gunung itu perut harus terus terisi sebagai sumber energi. Karena saya sudah mengkonsumsi Colidan sebelum dan saat pendakian maka sangat membantu mengkondisikan lambung sehingga makanan masih tetap masuk walaupun porsinya tidak terlalu banyak seperti kondisi normal.

suplemen-asam-lambung

suplemen-asam-lambung

Lain halnya dengan teman saya yang bernama Devi, ketika dalam perjalanan turun menuju Pos 1, dia mulai mual dan muntah. Dari situ saya tau kalau Devi sedang mengalami iritasi lambung yang membuat maagnya kambuh. Wajahnya pucat dan badannya lemas sehingga saya dan teman harus memapahnya untuk tetap berjalan karena kalau tidak dia akan kedinginan di tengah hutan. Beruntung Devi mampu bertahan hingga basecamp. Kami langsung menghangatkan badannya dan memberikan obat maag untuk mengurangi rasa sakit lambungnya. Saya kemudian memberitaukan kepada Devi agar rajin mengkonsumsi suplemen asam lambung apabila dia memang memiliki riwayat sakit maag yang dapat timbul setiap saat.

pendakian

Kepanikan dalam perjalanan turun menuju pos 1

Bagusnya Colidan itu dapat dikonsumsi oleh orang baik yang belum pernah terkena sakit lambung maupun yang sudah mengalami gangguan lambung. Bagi penderita gangguan lambung, Colidan dapat dikombinasikan dengan obat untuk mengobati nyeri lambung karena sifatnya yang alami sehingga dapat membantu memaksimalkan proses penyembuhannya. Sebagai suplemen, Colidan juga mampu memelihara kesehatan lambung jika dikonsumsi secara teratur setiap hari. Jadi tidak hanya dalam kondisi tertentu saja baru mengkonsumsinya. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati, maka mengkonsumsi Colidan setiap hari perlu untuk dilakukan.

Senang sekali rasanya pendakian kemarin berjalan lancar, saya dan teman-teman bisa menggapai puncak Gunung Sumbing dan pulang dalam keadaan sehat lahir batin. Penyakit maag yang cukup menghantui saya saat itu tidak timbul seperti halnya saat pendakian terakhir ke Rinjani kemarin. Colidan menjadi salah satu logistik yang membantu suksesnya pendakian saya saat itu. Kini, saya tidak mau lagi sakit maag menjadi penghalang untuk menggapai impian. Tidak hanya saat mendaki saja, mengkonsumsinya secara teratur dalam rutinitas padat sehari-hari membantu saya terbebas dari ancaman sakit maag sehingga semua aktivitas dapat diselesaikan dengan baik.

suplemen-asam-lambung

Alhamdulillah pendakian berhasil, bebas dari ancaman maag

Sumber Informasi:

Beranimakanapapun.com. Obat Sakit maag yang paling ampuh. http://beranimakanapapun.com/article/obat-sakit-maag-yang-paling-ampuh. [diakses tanggal 18 Januari 2017].

Mediskus.com. Stress, Penyebab Sakit Maag yang Tak Disadari. http://mediskus.com/penyakit/stress-penyebab-sakit-maag-tak-disadari. [diakses tanggal 18 Januari 2017].

 

 

15 Comments

  1. Hastira

    Reply

    aku punya maag setelah kuliah karena sering makan gak teratur tapi sekarang jarang kambuh kecuali kalau makan obat makanay saya paling malas sakit

    • evventure

      Reply

      nah aku beberapa minggu lalu kambuh mbak, sering sendawa gak jelas, memang pola makan ku lagi gak teratur banget, makan siang bergeser jadi sore, itu bahaya kan

  2. Masirwin

    Reply

    Kayanya harus nyetok untuk anak kost di akhri bulan nih 😀 efek belum dapat kiriman

  3. Reply

    dulu jaman2 kuliah nih mbak, aku srg nyetok obat maag… tp kyknya dulu blm ada nih colidan ini… maklumlah ya, jaman kuliah mah msh blm teratur makan ;p.. kdg dihemat2 lagi ;p.. tapi sjk nikah, jrg kumat sih asamlambungku.. mungkin krn jg udh lbh teratur kalo makan :).. tp ntr ah aku mau cobain juga supleman lambung begini… krn bukan obatkan ya.. hanya suplemen

  4. Reply

    Alhamdullillah, belum pernah disenggol maag.

    Ini bisa jadi referensi buat sahabat, nanti. Apalagi terbuat dari bahan alami.
    Kuncinya kudu diminum teratur dan sesuai dosis ya, mbak.

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *