Setelah sekian lama dan sejak direncanakan tahun lalu, akhirnya hari Sabtu tanggal 30 Januari 2016 kemarin saya dan teman-teman mendaki ke Gunung Guntur. Gunung yang memiliki ketinggian 2249 mdpl dan tiga puncak ini sudah menyita perhatian saya berkat kecantikannya. Gunung pink, begitu saya menyebutnya karena jika sedang hijau dan rimbun (sekitar bulan Mei-Juni), gunung ini akan ditumbuhi ilalang berwarna pink. Ilalang berjenis Imperata cylindrica ini (kalau tidak salah ya) akan membuat Gunung Guntur seolah berwarna pink. Itu sebabnya saya menyebut gunung yang kecil-kecil namun cabe rawit ini sebagai gunung cantik. Baiklah tidak usah berlama-lama, kita mulai saja cerita pendakiannya yuk!.
Start dari Bogor ke Terminal Guntur
Gunung Guntur terletak di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Untuk menuju kesana, saya lebih senang menggunakan bis melalui Jakarta. Jadi dari terminal Baranang Siang Bogor, kami naik bis Agra Mas menuju Terminal Lebak Bulus yang memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan. Kemudian dilanjutkan naik bis Primajasa tujuan Garut yang memakan waktu sekitar 4-5 jam. Nah, tepat pukul 2 dini hari, kami sudah tiba di Terminal Guntur. Saya dan teman-teman langsung menuju Basecamp Asyakur Adventure tempat kami untuk start pendakian di basecamp milik Kang Unang dan kawan-kawan. Basecamp Asyakur Adventure terletak di belakang Alfamart Terminal Guntur. Ini kedua kalinya saya ke Basecamp Asyakur Adventure setelah sebelumnya kami pernah mendaki ke Gunung Cikuray bersama mereka juga. Baiklah, masih ada waktu untuk istirahat, kami menyegerakan diri untuk tidur supaya pagi bisa fit untuk mulai pendakian.
Menuju Basecamp Pendakian Gunung Guntur
Pagi telah tiba, kami langsung packing ulang dan sarapan karena kami ingin mendaki saat matahari masih bersahabat. Arin teman kami bertanya, perlu mandi gak? Saya langsung menjawab, tak perlu lah, karena pasti kotor lagi. Mandinya nanti kalau sudah turun gunung atau di curug saja biar merasakan air gunung yang jernih dan dingin.
Setelah semua persiapan selesai, kami langsung berdoa dan berjalan menuju mobil pick up yang sudah menunggu di luar. Saya pikir perjalanan dengan menggunakan mobil pick up akan berlangsung lama seperti ketika ke Gunung Cikuray. Tapi ternyata sebentar banget lho karena basecamp pendakian sangat dekat dari Terminal Guntur. Sayangnya mobil pick up yang kami tumpangi tidak bisa lagi melanjutkan perjalanan hingga ke atas karena jalanan menuju kesana rusak akibat dilalui truk-truk besar pengangkut pasir. Jadi semua pendaki harus berjalan kaki hingga pos pertama. Nanti kalau ada truk kosong dan bersedia mengangkut ke atas, kita bisa ikut truk tersebut.
Okay kita mengurus pendaftaran dulu. Berhubung Gunung Guntur bukan termasuk ke dalam taman nasional, jadi pendaftaran untuk mendaki tidak terlalu ribet. Kita cukup mendaftar anggota yang akan hiking dan membayar karcis masuk hanya sebesar Rp. 7500,- saja. Murah meriah kan?.
Setelah semua selesai, mari kita mulai berjalan menuju Pos 3 yang akan menjadi tempat untuk camping semalam di Gunung Guntur.
Basecamp 1 dan Curug Gunung Guntur
Sambil menggunakan trekking pole, saya dan teman-teman mulai menyusuri jalanan berbatu menuju Pos 1. Sepanjang perjalanan kami melihat truk dan kendaraan berat yang mengangkut batu dan pasir untuk dibawa ke daerah lain. Menurut cerita tim Asyakur, gunung ini masih aktif. Hal ini terlihat dari bau belerang yang dikeluarkan dekat puncak. Kemudian warna pasir serta kerikil berwarna hitam menandakan bahwa material ini masih cukup baru dimuntahkan oleh gunung. Material ini kemudian diambil dan dibawa keluar untuk dijual. Dalam hati saya berpikir, penambangan ini legal tidak ya? Soalnya kalau terus dikeruk dan diambil tentu akan merusak alam. Ya sudah semoga ada bagian yang memikirkan permasalahan ini. Kita lanjut jalan saja ya.
Setelah melewati jalan besar berbatu, kita akan masuk ke dalam jalan kecil yang di kiri-kanannya terdapat vegetasi. Ini pertanda kita sudah memasuki kawasan Gunung Guntur. Namun, tak berapa lama dari jalan tersebut, kita akan menemukan warung untuk istirahat. Saya dan teman-teman di sana jajan cemilan dulu. Saya sampai jatuh cinta lho sama ubi goreng yang ada di warung tersebut. Lalu setelah selesai ngemil, saya melanjutkan perjalanan diikuti oleh teman-teman hingga akhirnya tiba di Pos 1. Pos 1 hanya berupa bangunan berupa saung dan terdapat jembatan kecil untuk dilewati menuju pos 2.
Kami langsung melanjutkan perjalanan kembali melewati jembatan dan mengikuti jalan setapak. Akhirnya tak berapa lama, kami sampai di Pos 2 yang terdapat curug kecil di dalamnya. Kami beristirahat sejenak sambil memikmati air curug yang dingin namun menyegarkan. Saya sudah mencoba airnya lho, rasanya sangat segarrrr banget, memang beda ya air asli dari pegunungan itu.
Oke habis ini kita jalan lagi dan kali ini medannya lebih berat dari sebelumnya karena harus memanjat batu-batu besar menuju Pos 3.
Camping di Pos 3: Pamulangan Gunung Guntur
Di sini agak repot kalau menggunakan trekking pole karena kedua tangan harus berpegangan pada batu-batu besar. Pelan-pelan saja ya naiknya dan jaga keseimbangan, jangan sampai jatuh karena berbahaya. Saya beberapa kali terdiam sambil berpikir jalan mana yang harus ditempuh. Jika biasanya saya banyak istirahat, maka untuk trek berbatu ini kita harus terus maju karena berbahaya jika beristirahat di tebing berbatu.
Tak berapa lama, akhirnya kami sampai juga di kaki Gunung Guntur yang ada di Pos 3 Pamulangan. Wow Gunung Guntur ini indah banget, berdiri kokoh namun tetap cantik. Saya dan teman-teman bersorak bergembira melihatnya. Sayangnya, puncak gunung sedang tertutup awan namun tidak mengurangi keindahannya. Saya terdiam dulu beberapa saat untuk menatap kecantikan si Gunung Guntur ini. Sayangnya ilalang berwarna pink saat itu sedang tidak tumbuh. Kalau mereka tumbuh, tentu akan bertambah cantik lagi.
Teman-teman sudah berjalan di depan terlebih dahulu. Sesampainya saya di sana, ternyata Abay dan Iku sudah mendirikan tenda untuk tempat kami menginap. Saya kaget lho melihat jam karena rupanya sekitar pukul 12 siang kami sudah sampai di Pos 3. Kenapa kaget Ev? Soalnya biasanya saya dan teman-teman baru bisa istirahat dan mendirikan tenda itu malam hari sekitar pukul 7 siang. Ini rekor banget dan kami jadi bingung mau ngapain ya di Pos 3. Tapi maklum sih soalnya Cuma sampai Pos 3 saja dan jaraknya tidak terlalu jauh.
Sambil menunggu Abay dan Iku masak makan siang *ketauan deh siapa yang masak*, saya dan para pendaki wanita *halah* menuju sungai untuk mengambil air wudhu. Wuihhh sungainya bersih dan jernih. Rasanya ingin mandi di sana tapi tak mungkin. Selesai wudhu, kami semua langsung melaksanakan shalat, namun tak beberapa lama hujan mulai turun dan memaksa kami untuk stay di tenda. Suasana ini kami manfaatkan untuk makan siang dan bobo cantik sambil menuju hujan reda.
Menjelang magrib, hujan sudah reda dan langit Guntur kembali cerah. Waktunya untuk eksplore Pos 3 karena besok sudah tidak sempat lagi. Pos 3 memang cocok untuk menjadi tempat camping karena cukup luas walaupun agak miring datarannya. O iya di sini ada Pos Volunteer dari teman-teman pendaki untuk menjaga keamanan di sekitar.
Hari semakin malam, daratan Garut dan Tasikmalaya terlihat dari kaki Gunung Guntur. Kini saatnya kami beristirahat karena keesokan harinya sekitar pukul 2 pagi kami harus summit attack ke puncak Gunung Guntur.
Keterangan:
- Gunakan sepatu gunung karena trek berupa jalan berbatu
- Pos 3 terdapat air, sehingga tidak perlu membawa banyak air untuk mengurangi beban
- Karcis masuk hanya sebesar Rp. 7500,-
- Dari Terminal Guntur kita bisa menyewa angkot atau pickup menuju basecamp dengan mebayar Rp. 15000-20000,- per orang
- Ongkos bis dari Bogor-Lebak Bulus Rp. 16000,- kemudian Lebak Bulus-Guntur Rp. 52000
- Perjalanan dari basecamp menuju Pos 3 sekitar 3 jam
- Jika mendaki pada saat musim hujan, bawalah selalu rain coat
- Jangan lupa membawa sandal gunung atau sandal jepit untuk digunakan selama camping
rita asmaraningsih
evrinasp
Anjar Sundari
evrinasp
inayah
evrinasp
Anis Hidayah
evrinasp
Anis Hidayah
evrinasp
Kania
evrinasp
Aireni Biroe
evrinasp
hendri hendriyana
evrinasp
sulis
evrinasp
sulis
evrinasp
Tia Yusnita
evrinasp
Anne Adzkia
evrinasp
ts
evrinasp
Ayaa
evrinasp
Fanny f nila
evrinasp
Endi Alimsyah
evrinasp
Safruz Zamal
evrinasp
Mugniar
evrinasp
Fita Chakra
evrinasp
kholis
evrinasp
Akarui Cha
evrinasp
Jiah
evrinasp