Alhamdulillah, setelah lama menunggu akhirnya bisa ke Korea Selatan juga. Duh’ kalimat pembukanya begini amat ya hehe, maklum masih terasa amazing sekali buat saya. Bagi saya yang jarang bepergian ke luar negeri apalagi ke tempat-tempat impian, pencapaian ke Korea Selatan itu sesuatu banget. Perjuangannya untuk mengajukan visa, drama izin cuti hingga badan ngedrop sebelum berangkat menjadi hal yang patut diapresiasi oleh diri sendiri ketika menginjakkan kaki di bumi Korea. Tahun 2016 lalu ketika gagal berangkat ke Korea, saya sedih bukan main, itu sebabnya ketika pasti berangkat di tahun 2017, saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semuanya.
Insyaa Allah saya akan menceritakan secara detail petualangan ke Korea Selatan yang terbagi dalam beberapa part. Soalnya sayang kalau setiap detailnya dilewatkan. Oke sekarang saya akan menceritakan perjalanan pertama mulai dari Jakarta menuju Incheon dulu ya.
Baca dulu ini yuk: Menanti Pengajuan Visa Korea Selatan
Baca juga yang ini: Akhirnya Evrinasp ke Korea Selatan
Bertemu Travel Mate Baru
Kepergian saya ke Korea Selatan kali ini dengan menggunakan travel. Saya mendaftar melalui Cheria Halal Holiday yang ternyata tergabung dalam Garuda Konsorsium Wisata Halal Korea. Oh iya, saya berangkat dengan biaya sendiri lho jangan salah ya soalnya banyak yang menyangka disponsori walaupun inginnya begitu hihi masa mau gratisan terus Ev.
Pesawat Garuda Indonesia yang akan memberangkatkan kami menuju Incheon dijadwalkan berangkat sekitar pukul 23.00 wib. Seluruh peserta yang terdiri dari 11 orang (awalnya 15, namun 4 orang batal berangkat karena visa ditolak) diharuskan tiba di Terminal 2E Bandara Soekarno Hatta pukul 20.30 wib. Saya sudah tiba duluan di bandara sekitar pukul 18.00 wib, terlalu pagi memang karena saking semangatnya. Soalnya kalau berangkat terlalu sore khawatir kena macet di Jakarta.
Namun saya ada temannya, ada Bapak Heri dan Ibu Lina dari Depok yang juga datang kepagian. Siapa sangkat ternyata Bapak Ibu ini menjadi teman selama perjalanan di Korea nanti. Ibu Lina ternyata mengerti drama Korea, makanya ibu mau banget pergi ke Seoul. Ibu Lina bercerita kalau dia suka sekali dengan Bae Yong Jun, jadi pas dong yak arena nanti akan ke Nami Island untuk melihat patung pemain Winter Sonata. Kalau kamu suka sama siapa Ev? Hmmm jangan ditanya, yang jelas suka sama oppa haha, nanti mau membuat tulisan tersendiri khusus hunting para oppa hehe.
Oke cerita dilanjut, saya, Bu Lina dan Pak Heri makan bersama di salah satu restoran fast food setelah melakukan shalat. Untuk teman-teman yang khawatir, tenang saja kemanapun kami pergi insyaa Allah selalu menjaga shalat. Apalagi tour kali ini adalah tour muslim, masa iya tidak shalat hehe.
Akhirnya setelah menunggu beberapa jam, ada Mbak Sicilia dari pihak travel yang sudah datang. Kami langsung menghampiri untuk mendengarkan penjelasan dan mendapatkan beberapa perlengkapan. Satu per satu peserta juga datang ke meeting point yang sudah ditentukan. Ada Ibu Erna dan Pak Nana dari Depok; kemudian ada Indras, Lina dan Aira dari Tasikmalaya; lalu ada rombongan dari Bandung yaitu Ibu Imas, Ibu Enid an Ibu Rise. Setelah semuanya lengkap Mbak Sicilia kemudian menjelaskan apa saja yang harus kami lakukan setelah tiba di Incheon nanti.
Saya mendapatkan passport, boarding pass dan juga beberapa formulir yang harus diisi untuk diserahkan kepada pihak imigrasi di Incheon nanti. Setelah semuanya lengkap, kami semua kemudian pergi ke ruang tunggu untuk bersiap take off menuju Incheon.
Korea Selatan, We are coming
Pesawat Garuda Indonesia berjenis air bus terlihat kokoh berdiri di landasan. Saya sudah tidak sabar untuk naik dan terbang bersamanya. Saat itu sudah sangat malam sekali sehingga ketika semua penumpang sudah duduk di kursi masing-masing langsung mengambil sikap untuk segera tidur. Apalagi perbedaan waktu antara Jakarta dengan Seoul cukup jauh yaitu 2 jam lebih cepat, sehingga kalau tidak tidur lebih awal bakalan ngantuk nantinya.
Beberapa kali saya terbangun karena harus menghabiskan sajian makanan yang diberikan pihak maskapai Garuda Indonesia. Sejujurnya saya tidak terlalu nafsu makan karena jam makan sudah lewat. Namun tidak ada salahnya untuk mengisi perut agar setibanya di Korea nanti sudah lebih fit.
Tak terasa pagi pun sudah tiba, terlihat dari jendela pesawat hamparan awan putih dan juga mentari. Navigator yang ada di screen juga sudah menunjukkan bahwa pesawat sudah berada di langit Seoul. Itu artinya sebentar lagi kami akan mendarat. Pihak maskapai memberikan informasi bahwa suhu udara di Seoul mencapai 4 derajat celcius. Saya pikir karena sudah berada di pertengahan bulan Maret maka suhu udara di Seoul sudah lebih hangat, tetapi ternyata masih dingin saja.
Akhirnya moment yang ditunggu-tunggu tiba juga ketika pesawat berhasil mendarat dengan mulus di bandara Incheon. Saya langsung menggunakan jaket dan juga topi rajut untuk mengurangi dingin karena setelah keluar dari badan pesawat, udara dingin langsung terasa menusuk ke tubuh.
Setelah masuk ke dalam bandara, kami semua sepakat untuk pergi ke toilet guna membersihkan diri. Kali ini tidak boleh ada yang terpisah dan harus bersama-sama demi kelancaran acara. Setelah semua selesai membersihkan diri, kami mengabadikan moment di sebuat tulisan Korea yang membuat semuanya happy sekali.
Oke foto-fotonya sudah dulu ya, kita harus segera ke imigrasi. Dari tempat tadi kami berjalan mengikuti papan petunjuk. Terlihat area sudah agak sepi karena para penumpang yang sudah tiba tadi segera langsung menuju imigrasi sedangkan kami sibuk mengabadikan diri harap maklum hehe.
Sama seperti ketika di Beijing dulu, untuk menuju tempat imigrasi, kami harus naik kereta terlebih dahulu menuju gate imigrasi. Di sana sudah berbaris foreign people, including us, untuk diperiksa kelengkapan datanya. Dulu waktu di Beijing, saya agak takut sama pihak imigrasinya karena terlihat sangar, namun di Korea Selatan berbeda lebih terlihat friendly.
Setelah semua keluar dari imigrasi, kami semua langsung menuju tempat pengambilan koper yang harus dihandle oleh masing-masing. Tidak terlalu lama kami di sana dan segera keluar ketika semua koper sudah dibawa. Setibanya di luar, kami langsung mencari Mr. Rio yang sudah menunggu sejak lama.
Kesan pertama, Mr Rio ini ramah dan murah senyum. Bahasa Indonesianya lancar karena dia selama 3 bulan pernah tinggal di Tangerang. Mr Rio mengarahkan kami untuk menunggu di salah satau sudut bandara tempat menunggu bus. Dari situ kami akan dibawa langsung menuju tempat drama Winter Sonata yaitu Nami island. Bagaimana Nami Island? Akan saya tuliskan pada part selanjutnya ya supaya tidak kepanjangan.
To be continued….
herva yulyanti
evventure
Vita Masli
evventure
Bai Ruindra
evventure
Hastira
evventure
Pingback: Petualangan ke Korea Selatan (2) Nami Island Korea Selatan
Nisful Ardi
evventure
Khoirur Rohmah
evventure
Awan
evventure
Bee balqis
evventure
Armita Fibriyanti
evventure
Deddy Huang
evventure
Rudi Chandra
evventure
Fanny f nila
evventure
Risma
evventure
Octavia
evventure
Ayu Tejawati
evventure
Ellyana
evventure