Saya masih semangat untuk melanjutkan cerita. Kali ini setelah terkagum-kagum dengan Mount Seorak, perjalanan kami dilanjutkan ke Seoul mengunjungi N Seoul Tower. Yeayyy akhirnya ke Seoul juga. Saya lupa jarak dari Mount Seorak ke Seoul itu berapa jam, yang pasti saya sempat tertidur sebentar. Ketika memasuki kota Seoul, saya terkagum dengan jembatan dan sungai yang melintasi kota ini. Menurut Mr. Rio, jembatan di Seoul itu banyak dan yang paling terkenal itu di jembatan Sungai Han.
Jembatan tersebut terkenal karena banyak orang yang bunuh diri di sana lantaran depresi. Makanya di jembatan tersebut ada tulisan seperti ini: โjangan bunuh diriโ. Pantesan saja di drama Korea berjudul W-Two Worlds, si tokoh utama Kang Chul yang diperankan oleh Lee Jong Suk bunuh diri di Sungai Han. Sungainya besar dan dalam, jadi siapapun yang lompat ke situ sulit untuk selamat.
Tiba di N Seoul Tower
Kita lanjutkan ceritanya ya. Akhirnya kami juga di Namsan, alias gunung selatan. Jadi, di Seoul itu ada beberapa gunung yang lebih tepatnya bukit sih. Nam itu artinya selatan, sedangkan San artinya gunung. Di gunung ini ada sebuah icon kota Seoul yaitu N Seoul Tower yang pernah menjadi tempat shooting My Love From Another Star. Di sini para pasangan dapat mengikat janji dengan mengaitkan gembok cinta lalu membuang kuncinya pada suatu tempat agar cinta mereka abadi.
Dari arah parkiran kendaraan, kami harus berjalan menanjak sejauh 200 meter. Di atas sana ternyata sudah ramai orang karena sedang ada pertunjukan tarian tradisional Korea. Di area pelataran hingga ke gembok cinta, para wisatawan tidak perlu membeli tiket alias gratis. Namun apabila hendak naik ke N Seoul Tower maka harus membeli tiket seharga 10.000 won per orang. Nah, karena saya penasaran, akhirnya saya membeli tiket tersebut.
Setelah membeli tiket, saya dan beberapa teman yang ingin naik langsung menuju sebuah lorong menuju lift. Sebelum masuk ke dalam lift, kami antri dulu untuk berfoto di sebuah photo booth. Sebenarnya tidak wajib dan boleh diambil hasil fotonya atau tidak, kalau mau diambil ya harus membayar. Sambil mengantri, kami disuguhkan sebuah video yang memantul ke pintu lift yang cukup menakjubkan, boleh juga idenya ya jadi yang menunggu tidak bosan. Kemudian setelah dipersilahkan masuk, kami juga takjub dengan video yang ada di atas atap lift. Wah ini liftnya kece, entertainment banget.
Akhirnya kami sampai juga di atas N Seoul Tower. Di sana sudah banyak orang yang menempel di kaca untuk melihat pemandangan landscape Kota Seoul dari atas tower. Sayangnya saya tidak bisa melihat kota melalui teropong karena harus menggunakan uang koin apabila hendak meneropong.
Setelah berkeliling, kami mendapati beberapa booth yang menjual oleh-oleh. Wah oleh-oleh kece banget, unik dan cantik-cantik. Sayangnya mahal, jadi saya tidak tergiur untuk membeli. Cukup difoto saja sebagai kenang-kenangan.
Saat di photo booth tadi, saya dan keluarga Indras sepakat untuk tidak membeli foto yang ditawarkan oleh N Seoul Tower. Namun setelah melihat hasilnya, kok ya jadi kepingin dan akhirnya foto seharga 10.000 won kami tebus juga.
Kami tidak terlalu lama di atas sana mengingat menimbang dan memutuskan waktu yang diberikan juga terbatas. Kami langsung turun begitu puas memnadang Seoul dari atas tower dan melanjutkan untuk melihat gembok cinta.
Di sana saya melihat ada beberapa pasangan yang membeli gembok pada booth yang tersedia. Ada juga yang berfoto bersama pasangannya. Saya jadi ingat adegan do ming joon dan sang kekasih memasang gembok di sini. Sepertinya kalau kami datang pada malam hari bakalan lebih cantik deh pemandangannya karena adegan di drama Korea My Love From Another Star dilakukan pada malam hari.
Oke waktunya sudah habis, kami harus melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya. Maklum karena travelingnya memakai travel jadi harus mengikuti program, paling di malam hari setelah program selesai, saya bisa bebas wara-wiri sendirian.
Belajar Membuat Kimchi dan Memakai Hanbok
Destinasi selanjutnya adalah Dalin Laver Museum. Di sini kami diajarkan untuk membuat kimchi, tapi sebenarnya ini museum rumput laut, jadi produk yang dijual adalah rumput laut. Entah kenapa yang diajarkan malah kimchi hehe. Sayangnya saya agak lupa bahan dan bumbu untuk membuat kimchi karena saat itu tidak boleh memvideokan, yang jelas semua dibuat dari bahan alami termasuk untuk fermentasinya.
Setelah membuat kimchi dan berbelanja rumput laut (pecah telor saya jajan oleh-oleh di sini hehe), kami langsung keluar ke ruangan lain untuk mencoba hanbok. Ini sepertinya sudah satu paket jika masuk ke museum ini jadi tidak perlu membayar lagi.
Saya memilih hanbok berwarna pink soalnya bingung karena warna yang lain juga oke punya. Setelah memakai dan tersandung sekali, saya langsung berfoto di sana-sini. Jadi begini tho rasanya memakai hanbok, agak ribet ya pemirsa karena bawahannya megar sekali. Untuk saya yang rada tomboy sepertinya harus hati-hati melangkah supaya tidak tersandung lagi.
Memakai hanboknya sudah selesai dilakukan, perjalanan kami dilanjutkan dengan menuju ke salah satu restoran yang menyajikan menu sop ayam kesehatan. Mr Rio sudah memberi tau kalau judulnya untuk kesehatan berarti tidak terlalu enak, dia saja tidak terlalu suka. Tapi katanya supaya rasa sup nanti jadi enak, bisa ditambahkan lada serta garam.
Letak restoran berada di lantai dua sebuah gedung. Entah itu gedung apa, namun terlihat seperti mall namun ada perkantorannya juga. Setelah sampai di restoran, kami langsung duduk pada meja yang sudah disediakan.
Seorang pelayan datang membawa kereta makanan dan menyajikan semangkuk panas sup ayam. Kata Mr Rio karena mangkuknya panas sekali, jadi hal pertama yang dilakukan adalah memasukkan mie telur ke dalam mangkuk supaya matang dan ini yang harus kami makan terlebih dahulu sebelum daging ayamnya. Karena saya menyukai mie, tanpa diminta langsung saja mencobanya. Hmmm enak banget mienya, empuk dan gurih.
Bagaimana rasa kaldu supnya? Sebenarnya enak ya, segar, tetapi agak hambar. Makanya perlu ditambah lada dan juga garam. Namun karena ini demi kesehatan sebaiknya jangan ditambah lagi, biarkan nutrisinya tersedia apa adanya. Untuk daging ayamnya sendiri juga sangaaaat empuk. Entah ini ayam jenis apa yang bentuknya kecil seperti itu.
Kemudian di dalam perut ayam yang sudah dibuang isinya ternyata terdapat nasi dan juga gingseng. Berarti ini yang membuat rasa kaldu agak hambar dan seperti bau obat, ada gingseng di dalamnya. Kalau bapak-bapak yang memakan sup ini memang mereka kuat menghabiskan. Sedangkan saya nyerah tak sanggup untuk menghabiskan semuanya karena sudah kenyang. Ternyata harga sup ayam ini cukup mahal yaitu sebesar 12.000 won, wajar sih karena khasiatnya dan juga ini merupakan sumber protein.
O iya, di sini kami hampir kecolongan meminum soju. Entah kenapa kami kok dikasih soju ya walaupun porsinya sedikit. Akhirnya kami tidak meminumnya dan hanya memotonya saja. Bersyukur masih terlindungi, Alhamdulillah.
Oke, waktu semakin malam. Kami melanjutkan perjalana ke hotel tempat kami menginap pertama kali di Seoul yaitu Intercity Seoul Hotel. Saya ceritakan pada postingan selanjutnya ya biar blog update terus *modus*.
herva yulyanti
evventure
Andi Nugraha
evventure
Inklocita
evventure
wisnutri
evventure
Lucky Caesar Direstiyani
evventure
ranselusang
evventure
Delina Rahayu
evventure
juan ramadhan
evventure