Wisata Muslim China Cheria: (3) Great Wall of China-Olympic Stadium

great-wall-of-china

Hari ketiga di Hotel City Inn Happy Valley suhunya mendadak turun. Sewaktu bangun pagi saya, Okka dan Desi sama-sama kedinginan. Saya piker AC kamar hotel diturunkan suhunya, tetapi rupanya AC sudah dimatikan sejak tidur. Ternyata udara tersebut dating dari luar yang dinginnya minta ampun meskipun ruangan sangat tertutup dari kemungkinan masuknya udara luar. Saya langsung berpikir apakah nanti kami kuat pergi ke daerah yang memiliki dataran lebih tinggi. Suhunya pasti lebih ekstrim. Saya langsung teringat terhadap apa yang dikatakan Ms Xiu kemarin untuk menebalkan pakaian.

Setelah mandi, saya langsung menggunakan sweater rajut wanita yang saya bawa. Kalau hari-hari biasa, saya menggunakan dua buah sweater dan satu jaket winter tebal. Sekarang saya harus menambah satu lapisan lagi, tapi ternyata saya tidak kuat karena rasanya sangat pengap. Untuk celana sendiri, saya sudah memakai tiga lapis lho, dan dua lapis kaos kaki untuk menghangatkan kaki. Soalnya mau ditebalkan lagi sudah tidak muat sepatu bootnya. Setelah semuanya siap, kami langsung berangkat menuju tempat yang lebih tinggi jauh dari Kota Beijing.

Lokasi 1: Jade Museum

Wuahhh aku suka sama tempat ini yang berupa museum serta tempat pembuatan giok. Giokk bok giook asli dari China, akhirnya bisa ngeliat juga deh. Yang bikin histeris lagi nih, di parkiran ada patung terakota yang melegenda itu. Saya langsung deh jejingkrakan walaupun suhu sangat dingin. Saya langsung minta Okka dan Desi untuk mengabadikan diri di sana hehe.

beijing-china

Nah masuk ke galeri giok, tempatnya sudah pasti cakep apalagi banyak giok-giok mahal nan cantik. Pengrajinnya ada di sana langsung dan sedang membuat pahatan dari batu giok dari balik blox transparan. Mereka cekatan banget deh, karena dibutuhkan keahlian khusus untuk membuatnya, ini tak boleh sembarangan lho, ahli pengrajin giok didatangkan khusus dari sebuah keluarga turun temurun.

Mau tau giok asli seperti apa? Giok asli itu kalau diberi sinar maka akan memancarkan suatu pola, kemudian kalau kita pukul dengan suatu benda maka bunyinya nyaring. Nah itu baru deh giok asli. Berkat keahlian Mr siapa gitu lupa namanya, akhirnya saya sukses membeli satu buah gelang giok yang cantik dan unyu-unyu.

Sebagai bonus, kami puas-puasin deh berfoto ria di galerinya yang oke punya.

Lokasi 2: Great Wall of China

Wuahhh seperti mimpi bisa ke Tembok Besar China karena selama ini hanya menatapnya melalui layar kaca, layar laptop atau gambar dalam buku. Kini dia terbentang lebar di hadapan mata. Sayangnya kami tidak bisa berlama-lama di sana karena suhunya sangat ekstrim yaitu -8 derajat celcius disertai angina yang bertiup.

Di sana, kami mengumandangkan mimpi di salah satu keajaiban dunia. Kami takjub dengan warisan dunia ini karena hingga saat ini kondisinya masih bagus dan masih kokoh berdiri membentang melintasi bukit yang ada di China. Wuahhh pokoknya takjub banget, saya sampai kehabisan kata-kata.

Untuk teman-teman yang mampir ke blog ini, mohon aamiin kan impian saya ini ya hehe:

beijing-china

Okka mengatakan bahwa wajah saya sudah memerah, itu artinya kami harus segera turun karena badan sudah tidak memungkinkan untuk berlama-lama di sana. Saya sendiri merasakan kalau wajah sudah kaku hingga sulit untuk bicara. Akhirnya tak sampai satu jam, kami sudah kembali ke dalam mobil.

Lokasi 3: Lunch di Golden Restaurant

beijing-china

Sehabis kedinginan di Great Wall of China, kami langsung di antar menuju restoran untuk makan siang. Tanpa banyak basa-basi, saya langsung memegang tempat minum yang terbuat aluminium berisi air panas. Rasanya enak banget, apalagi saat itu makanan dating dengan jumlah yang cukup banyak. Duhhh maknyusss banget, Alhamdulillah.

Selepas makan, kami langsung shalat di sini. Restoran ini adalah restoran pertama yang saya lihat menyediakan mushola bagi mereka yang hendak beribadah. Musholanya lengkap ada sajadah dan mukena seperti di Indonesia. Tempat wudhunya juga enak karena dilengkapi dengan air panas seperti masjid lainnya. Kami tak bisa berlama-lama di sini karena harus berangkat pulang menuju Beijing.

Lokasi 4: Photo Stop at theOlympic Stadiums

beijing-china

Saya tidak tau persis dimana letaknya Olympic Stadium. Tempat ini berupa gor untuk berolahraga layaknya Stadion GBK. Bentuknya sangat megah berwarna putih abu-abu biru. Kami hanya sebentar di sana karena sekali lagi, Beijing sangat dingin ditambah angin yang bertiup cukup kencang.

Lokasi 5: Tempat Oleh-Oleh Dekat Olympic

beijing-china

Tak berapa jauh dari Olympic, kami diantar menuju sebuah toko tempat dijualnya oleh-oleh khas Beijing. Letak toko ini di bawah tanah sehingga cukup hangat. Waktu itu persediaan uang kami sudah sangat terbatas sehingga hanya membeli beberapa pernak-pernik untuk oleh-oleh. Makanya lain kali jangan mefet ya kalau membawa uang.

Lokasi 6: Wang Si Muslim Restaurant

beijing-china

Jarak dari toko ke arah kota seingat saya cukup jauh karena kami bertiga tertidur nyenyak dalam mobil yang hangat. Setelah bangun ternyata langit sudah gelap dan kami sudah dekat dengan lokasi terakhir hari ini untuk makan malam di sebuah restoran muslim. Saya tidak terlalu bersemangat karena kepala cukup pusing. Mungkin ini efek kedinginan tadi di Tembok China sehingga hanya melahap telur dadar saja, padahal menu yang tersaji cukup enak. Sebelum pulang, kami mengabadikan diri dengan pelayan restoran di sana. Mereka ramah lho dan tampak malu ketika diajak berfoto hehe.

Alhamdulillah hari itu penuh berkah walaupun kami sangat kedinginan. Kami berharap semoga esok cuaca Beijing lebih bersahabat supaya bisa mengeksplore tempat lebih banyak lagi.

35 Comments

  1. Evi

    Reply

    China itu sebagai tujuan wisata emang luar biasa banget ya Mbak Ev. Aku pengen banget suatu hari sampai di Great Wall 🙂

  2. Reply

    Mbak Evrina, bacanya aku seneng bangeet. Bisa sampai ke salah satu keajaiban dunia itu amazing yaaa!

    Amien untuk doanya, saya sekalian ikut juga yaaa hihihihi 😀

  3. Eni Martini

    Reply

    doakan juga saya bisa berfoto di tembok china yaaa, aaminn (Pas Jumad, moga barokah)
    keren travelingnya, bikin pingin ke sana

  4. Reply

    wow..tebal banget sweater dan jaket yang dipake…sampai tiga lapis…cuaca di sana benar-benar dingin yaaa…,
    pantesan toko-tokonya ada di bawah tanah….supaya hangat hmmm
    keep happy blogging always…salam dari Makassar – Banjarbaru 🙂

  5. Reply

    sebenernya susah ga sih nyari tempat sholat n makanan halal di China? misal saya kesana tanpa pemandu

  6. Penjual Genset Cummins

    Reply

    Aamiin Mbak, semoga cepet kesampean ya cita2nya 😀

    Makasih juga artikelnya udah ngebuat kami terobsesi 😉

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *