Macao, I’m Coming!

macao2Awal tahun 2019 mestinya saya sudah menorehkan jejak kembali ke luar negeri bersama teman. Rencananya saya dengan dua orang teman kantor ingin menjelajah Macao yang sudah kami rencanakan beberapa bulan sebelumnya di tahun 2018. Bahkan tiket pesawat PP sudah kami beli. Namun apa daya, saya batal berangkat, tetapi kedua rekan saya tetap berangkat sesuai rencana.

Alasan saya membatalkan untuk turut serta pergi ke Macao adalah karena saat itu saya sedang hamil muda. Kondisi morning sickness yang tak tertahankan membuat saya mengundurkan diri untuk pergi ke Macao. Saya tidak berkecil hati, biarlah tiket pesawat hangus hari ini tetapi saya bertekat agar suatu hari nanti tetap berangkat ke Macao dengan hati yang lebih riang gembira. Untuk kesempatan di tahun 2019 ini biarlah saya menitipkan doa dan nama kepada dua orang teman yang pergi lebih dulu ke Macao.

macao

Ucapan dari teman kantor yang sedang menuju Macao

Wait, kenapa sih Evrina kepingin banget pergi ke Macao?

Tentu ada alasan kuat kenapa saya pingin banget pergi ke sana. Alasan utamanya sih karena saya naksir banget dengan bangunan sejarah peninggalan Portugis yang terlihat kolosal itu. Saya suka banget soalnya dengan bangunan-bangunan unik bersejarah apalgi berbau Eropa.

Tak hanya itu saja lho, pergi ke Macao seolah kita menjelajah ke beberapa negara sekaligus karena terdapat bangunan peninggalan sejarah yang bergaya china, barat, dan Portugis.

Nah, sebelum rencana keberangkatan ke Macao di awal tahun 2019 ini, sebenarnya saya dan teman sudah membuat list kegiatan apa saja yang ingin dilakukan selama di Macao. Hasil pencarian di situs https://jelajahmacao.com/ membantu saya dan teman ketika membuat listnya. Kurang lebih rencana kami seperti ini:

1. Membuat konten di Ruins of St. Paul’s

Eaaa….jauh-jauh ke negara orang sayang sekali kalau tidak membuat konten di sana. Saya pribadi sudah merencanakan wajib banget ke destinasi ini karena aura kolosal dari bangunan Ruins of St. Paul’s terasa kental banget. Saya sampai sudah membeli jaket winter sendiri untuk bergaya di sini baik untuk konten foto maupun video. Namun apa dikata, ternyata tidak jadi pergi ke sana *puk-puk.

macao

Sumber: https://jelajahmacao.com/

2. Keliling di Senado Square

Mengapa saya pingin ke sini? Karena menurut informasi, Senado Square ini sudah menjadi pusat kota Macao selama berabad-abad, dan menjadi tempat yang paling populer untuk acara-acara publik dan perayaan hari. Alun-alun di temapt ini sangat ciamik karena dikelilingi oleh pastel neo-klasik bangunan berwarna, sehingga menciptakan suasana Mediterania yang konsisten dan harmonis.

Syukur alhamdulillah nama saya sudah ke sini duluan, nanti tinggal orangnya yang menyusul.

macao

3. Mandarin House

Setelah menjelajah nuansa ala Eropa, jangan lupa menjajal lokasi bernuansa asia yang diwakili oleh China di Macao. Menurut informasi, tempat ini dibangun sebelum tahun 1869, ini adalah rumah hunian tradisional Cina Zheng Guanying yang merupakan tokoh sastra Cina. Bangunan ini adalah bangunan Cina tradisional yang terdiri dari beberapa halaman rumah namun detailnya terdiri dari campuran antara budaya China dan Barat.

macao

Sumber: https://jelajahmacao.com/

4. Nam Van Lake Macao

Pergi ke Macao sayang sekali kalau tidak mampir ke Nam Van Lake Macao untuk melihat dan menikmati pertunjukkan air mancur terbesar di Asia, catet terbesar di Asia lho!. Untuk mendukung pertunjukkan air mancur tersebut, terdapat 86 kanon air yang mampu menyemprotkan air hingga ketinggian 80 meter. Pertunjukkannya dipadu dengan teknologi laser yang memungkinkan 288 spektrum warna berbeda. Keren kan?

macao

Sumber: https://jelajahmacao.com/

5. Hong Kong Zhuhai Macao Bridge (HZMB)

Rencananya kalau waktu masih memungkinkan, kami berencana untuk mencoba sensasi menyeberang dua negara di Hong Kong Zhuhai Macao Bridge. Mumpung ada di Macao jadi kalau ada kesempatan sepertinya menyenangkan apabila mencoba jembatan HZMB yang menghubungkan Hong Kong, Macao, dan Zhuhai di daratan utama Cina. Jembatan ini memanjang di atas laut Cina Selatan sepanjang 55 km yang menjadikannya sebagai sebagai jembatan di atas laut terpanjang di dunia.

macao

Sumber: https://jelajahmacao.com/

List di atas adalah beberapa lokasi impian yang ingin saya datangi ketika berkunjung ke Macao bersama teman di awal tahun 2019. ini menjadi list yang mungkin juga akan saya kunjungi apabila benar-benar pergi ke Macao suatu hari nanti.

Selain menikmati lokasi wisatanya, pilihan kuliner di Macao juga menarik. Ada kuliner lokal yang ingin saya coba yaitu Almond Cookies yang katanya sudah ada sejak tahun 1920-an di Macao. Almond cookies ini menjadi salah satu oleh-oleh khas Macao lho.

Selain itu, saya juga ingin mencoba Serradura. Dalam bahasa Portugis, Serradura berarti “bubuk gergaji” yang merupakan dessert terbuat dari lapisan remah-remah biskuit. Menurut informasi, untuk mendapatkan kuliner menggiurkan mata batin saya ini, wisatawan harus mengunjungi Taipa Village karena di sana banyak toko yang menawarkan beragam makanan khas yang lezat, termasuk Serradura.

Untuk wisatawan muslim bagaimana? Tenang, di Macao juga banyak restaurant yang sudah muslim friendly kok jadi tidak perlu khawatir lagi.

Hmmm… baiklah rencanakan kembali untuk ke Macao suatu hari nanti. Semoga rencana selanjutnya tidak perlu menghanguskan tiket pesawat lagi ya, dan saatnya mengatakan: “Macao, I’m coming!”.

18 Comments

  1. Danty Rinjani A

    Reply

    Semangat bu evrina,semoga terkabul buat pergi ke macau,postingannya sangat membantu sekali,bisa jadi destinasi saya selanjutnya nih,aamiin

  2. Reply

    Daridulu pengen banget ke macau. Inget waktu itu ada lomba blog ke macau tahun 2014, aku gak menang. Wkwk. Domain masih pake .blogspot ? sampai sekarang, wishlist jalan2 ke macau masih tercatat rapi. Semoga bisa ke macau juga di saat yg tepat ??‍♀️

  3. Reply

    Semoga tercapai ya mbak bisa ke Macao bersama keluarga, aamiin. Kalau saya setiap pergi ke Masjid Agung Jawa Tengah Semarang, langsung keingat bangunan Coloseum (nulisnya benar nggak sih wkwk), karena ada bangunan tinggi semacam benteng melingkar gaya Romawi yang mengingatkan saya tentang Coloseum itu.

Leave a Reply to Cory Pramesti Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *