Assalamualaikum, halo semuanyaaaa, ah senang sekali rasanya bisa bercerita kembali di blog evventure ini. Sudah lama banget saya belum update sejak postingan terakhir di tahun 2020 yang bercerita tentang Kalimati. Ya sudah, tidak perlu berlama-lama, saya mau berbagi cerita tentang pengalaman saya glamping di Situ Gunung Sukabumi bersama keluarga. Asli deh saya puas banget berpetualang…
Pandemic Covid-19 bikin saya enggak bisa ke mana-mana. Tapi siapa sangka, suatu hari di bulan Oktober 2020, saya bisa jalan-jalan tipis ke Kalimati. Lumayan deh bisa mengobati rindu akan alam bebas. Ini juga sebenarnya sambil kerja juga, karena untuk mengumpulkan orang harus di tempat terbuka. Dan terpilihlah Kalimati menjadi tempat berkumpul saya dan rekan-rekan kantor…
Dulu, saya tidak pernah bosan jika ada teman yang mengajak untuk pergi ke Gunung Kelud. Selain karena saya memang penyuka gunung, menghabiskan waktu di akhir pekan untuk trekking kecil di Gunung Kelud bagi saya adalah suatu hal yang worth it. Itulah yang saya lakukan ketika dulu saat zaman masih ‘muda’ masih bekerja di Kediri Jawa…
Setelah bersusah payah, akhirnya sampai juga di Puncak Gunung Sumbing. Seperti yang sudah saya jelaskan pada postingan sebelumnya, puncak Gunung Sumbing itu berupa kawah berbatu yang areanya tidak terlalu luas. Meskipun sudah tidak aktif lagi, kawah Gunung Sumbing masih mengeluarkan bau belerang. Baca tulisan sebelumnya: Pendakian Gunung Sumbing (3): Pos 3-Summit Attack Saya dan teman-teman…
Summit attack Gunung Sumbing sebaiknya dilakukan mulai dari Pos 4 untuk memperpendek jarak dan menghemat energi ketika turun
Petualangan Gunung Sumbing telah dilakukan pertengahan Januari 2017 lalu bersama teman-teman melalui Mangli di Magelang Jawa Tengah
Melalui jalur Senaru penuh dengan perjuangan karena harus melewati dinding berbatu dan hutan lebat sehingga diperlukan kesabaran serta konsentrasi
Danau Segara Anak merupakan surga dari Gunung rinjani yang berada di ketinggian 2009 mdpl. Di tengah-tengah danau terdapat Gunung Barujari yang semakin menambah keindahan pemandangan alam Rinjani
Petualangan Rinjani telah mencapai sesi puncak. Malam itu tanggal 3 Mei 2016 pukul 00.00 WITA kami berangkat menuju puncak Gunung Rinjani dari Plawangan Sembalun. Kondisi fisik saya dan teman-teman tidak terlalu optimal akibat kelelahan setelah mendaki bukit penyesalan. Namun, semangat untuk mencapai puncak membuat kami terus melaju menapaki setapak demi setapak tanah berpasir dan berbatu…
Medan Rinjani yang sesungguhnya ada di depan mata, kami harus melewati tujuh bukit penyesalan agar sampai di Plawangan Sembalun. Saya menuliskan ini sambil menarik napas panjang akibat mengingat kembali ketika melewati tujuh bukit yang dikenal dengan nama bukit penyesalan. Tidak ada bonus ketika mendaki tujuh bukit ini, semuanya hanya perjalanan naik yang membutuhkan kesabaran dan…
