โCurug Nangka di Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor bisa menjadi destinasi wisata dikala liburan. Suasananya yang sejuk membuat jiwa dan raga fresh kembali ketika berdiam diri di sanaโ.
Halo teman-teman, setiap weekend biasanya ke mana? Yang di sekitar Jabodetabek sering melakukan rutinitas bermacet-macet ria ke arah puncak kah? Salut deh sama pemburu puncak yang kuat menunggu waktu buka tutupnya kendaraan. Saya yang Bogor saja kapok waktu berangkat lebaran kemarin terkena buka tutup di wilayah puncak. Kalau saya akan lebih memilih destinasi lain yang sama asiknya dan masih di sekitaran Bogor. Kemana tuh? Kita ke Kecamatan Tamansari aja yuk. Di sana banyak destinasi wisata, ada kampung budaya, budidaya anggrek, persawahan sampai curug. Nah di Tamansari ada curug yang bagus nih, namanya Curug Nangka. Bulan Juli 2016 lalu, saya sudah ke sana bersama dengan teman-teman kantor, seru ternyata. Cerita lebih lengkap akan saya jelaskan berikut ini ya.
Rute ke Curug Nangka
Bagi teman-teman yang hendak main ke Curug Nangka rutenya mudah sekali lho. Sebagai patokan kita ambil start dari Stasiun Bogor ya. Dari stasiun, teman-teman naik angkot 02 jurusan Sukasari, turun di Bogor Trade Mall atau BTM, ongkosnya Rp.3000,-. Kemudian dari situ lanjut naik angkot 03 ke arah Ciapus sampai mentok, ongkos sekitar Rp. 5.000-10.000,-. Lalu bisa naik ojeg, diantar langsung ke gerbang curug dengan ongkos sekitar Rp. 10.000,-. Kebetulan waktu saya ke sana kemarin menggunakan motor, jadi asik banget rasanya seperti touring ketika melewati Desa Sukajadi-Sukajaya di Tamansari yang menjadi tempat Curug Nangka berada. View indah Gunung Salak terlihat jelas sekali lho, rasanya dekat dengan gunung yang terkenal mistis ini.
Setelah sampai di gerbang, teman-teman diharuskan membeli karcis masuk Rp. 7.500,- dan karcis masuk kendaraan. Untuk kendaraan roda dua diwajibkan membayar Rp. 5.000, nah kalau untuk mobil saya lupa kemarin berapa membayarnya, yang pasti tidak terlalu jauh dari kendaraan roda dua ya.
Oke, sekarang kita masuk ke dalamnya yuk.
Eksplorasi Curug Nangka
Dari pintu masuk saya masih harus memacu kendaraan melalui jalan beraspal hingga tiba di parkiran. Di sekitar parkiran, ada warung wisata yang menjajakan makanan serta souvenir untuk dibawa pulang. Fasilitas Mushola dan MCK juga tersedia di sini, jadi kalau sudah tidak tahan mending ke MCK dulu ya, soalnya MCK baru ada lagi di atas sana.
Mari kita lanjut untuk berjalan ke atas. Dari arah tadi, kita tiba di area camping ground dan flying fox. Apabila teman-teman ingin membuat acara semacam gathering, bisa banget dilakukan pada camping ground karena areanya cukup luas serta adem berkat pohon pinus yang tumbuh di sana-sini. Sewaktu saya ke sana kemarin itu ada sekelompok orang yang sedag berkemah di sana, jadi kalau belum bisa muncak ke sana-sini kita bisa camping di Curug Nangka guys.
Setelah melewati camping ground, ternyata kita bisa langsung ke Curug Nangka lho. Rupanya Curug Nangka itu ada di bawah, dan untuk menuju ke sana, kita tidak perlu berjalan naik lagi. Sayangnya kemarin saya tidak sempat kea rah Curug Nangka dan lebih memilih untuk berjalan lagi melalui tangga ke curug berikutnya yaitu Curug Daun dan Curug Kawung.
Dari arah Curug Nangka ke Curug Daun terlalu jauh jaraknya, nanti setelah naik melalui tangga, akan bertemu dengan jalan mendatar berbelok ke kanan dan ketemu dengan Curug Daun. Curug ini lebih ramai dikunjungi pengunjung karena memiliki area yang cukup luas untuk berendam. Di sebelahnya juga ada fasilitas MCK untuk berganti pakaian. O iya, hati-hati di sekitar Curug Daun karena terdapat segerombolan monyet hutan yang bisa saja mengambil barang milik pengunjung karena terbiasa diberi makanan oleh pengunjung. Jadi, sang monyet menganggap apa yang kita pegang itu adalah makanan untuknya. Be careful ย ya.
Ayo kita lanjut jalan lagi kea rah curug terakhir yaitu Curug Kawung ke tempat yang lebih tinggi lagi. Jarak dari Curug Daun ke Curug Kawung lumayan lebih jauh, tetapi tidak terlalu menguras tenaga. Hanya beberapa kali saja kita perlu menanjak lalu melewati jalan mendatar berupa batu dan aliran air. Nah, setelah melewati Pos Pemantauan yang ada di pinggir jalan, kita bisa langsung mendapati Curug Kawung yang berdiri kokoh di atas sana.
Sayangnya sewaktu saya ke sana kemarin, debit air curug tidak terlalu besar. Namun tidak mengurangi keindahan di sekitar curug. Kalau sudah sampai di sini, teman-teman harus merasakan dinginnya air, sejuknya udara dan fenomena pelangi di dasar curug yang terbentuk berkat bias cahaya pada air yang berjatuhan. Dan yang paling penting banget, jangan lupa foto-totonya ya.
Mau mandi di Curug Kawung juga bisa lho, soalnya tersedia fasilitas MCK di kanan curug. Kalau saya sih, lebih memilih untuk duduk berdiam diri merasakan setiap hempasan air yang jatuh menumbuk bebatuan. Rasanya damai sekali.
Saran untuk Pengelolaan Curug Nangka
Curug Nangka, Curug Daun dan Curug Kawung sebenarnya indah sekali. Destinasi wisata yang dikelola oleh Taman Nasional Gunung Halimun Salak akan terlihat lebih asri dan alami jika lebih dirapihkan lagi dalam pengelolaannya.
Kemarin itu saya sepakat dengan teman yang ikut ke curug kalau kebersihan di sekitar lokasi kurang terawatt. Mungkin karena kami pergi ke sana sewaktu libur lebaran, jadi pengunjungnya banyak sehingga sampah juga banyak. Sebenarnya sudah tersedia tempat sampah, dan sebagian orang sudah menyadari untuk membuang sampah pada tempatnya. Hanya saja karena tempat sampahnya terbuka, jadi mudah sekali diacak-acak lagi oleh segerompolan monyet yang ada di sana. Sampah yang tadinya tersusun rapi jadi berantakan lagi dan membuat pemandangan menjadi tidak sedap. So, alangkah baiknya apabila tempat sampah yang disediakan memiliki penutup atau bagi para pengunjung diwajibkan membawa sampahnya kembali pulang dan disetorkan pada pos pemeriksaan, seperti habis naik gunung gitu.
Kemudian, ada satu lagi yang mengganggu yaitu orang-orang yang berjualan di sekitar curug. Mohon maaf karena bentuknya tidak seragam dan berpencar dimana-mana, membuat kesan kumuh. Alangkah baiknya apabila para penjual ini cukup disatu lokasikan saja pada area bawah sehingga lebih rapih dan tertata. Sampah di sekitar curug juga dapat berkurang karena pengunjung tidak membeli sembarangan di sekitar curug.
Itu hanya saran saja lho ya, semoga menjadi masukan yang baik karena sewaktu saya ke sana kondisinya kurang bagus sementara ada wisatawan asing yang sedang berwisata juga ke curug. Namun, dari semua kekurangan itu, Curug Nangka dan teman-temannya bisa menjadi pilihan untuk melepas lelah kalau teman-teman hendak berkunjung ke Bogor. Menurut teman yang sudah berkunjung ke sana awal bulan Agustus lalu kondisinya sudah lebih rapih. Semoga begitu terus ya, agar wisata ini makin dikenal oleh para wisatawan. Oke segitu dulu ya, reportase jalan-jalan evventure kali ini. Masih ada lagi yang ingin evventure ceritakan, tapi nanti ya. See You!.
ย
Naqiyyah Syam
evventure
Filaika
evventure
primanola
evventure
Hastira
evventure
Agung Han
evventure
Anjar Sundari
evventure
baiqrosmala
evventure
Levina
evventure
roman
evventure
Bee balqis
evventure
paket wisata dieng
evventure