Cerita Lebaran Tanpa Sinyal di Cianjur Selatan

cianjur-selatan

Halo sobat evventure, bulan Juli 2016 sebentar lagi akan berakhir. Masih boleh dong ya kalau saya bercerita mengenai libur lebaran pada awal bulan Juli lalu di tempat yang susah sinyal. Kok bisa? Iya soalnya saya dan keluarga berlibur lebaran di Desa Pasir Jambu Kecamatan Tanggeung Cianjur Selatan yang terletak di atas bukit. Jadi pas banget kalau saya menuliskan cerita ini di blog evventure karena liburannya masih bertema petualangan lho. Untuk lebih lengkapnya, simak kisah saya berikut ini ya.

Persiapan Liburan ke Cianjur Selatan

Sama seperti yang sobat evventure lakukan ketika hendak liburan, saya juga mempersiapkan segala sesuatunya agar liburan lancar dan tenang. Apalagi saya akan berlibur di tempat yang susah sinyal, sudah pasti harus merencanakan dengan seksama.

Persiapan standar yang saya lakukan tentunya mempersiapkan pakaian yang hendak dibawa plus perlengkapan khusus milik Alfi untuk berlibur di atas bukit Desa Pasir Jambu selama empat hari tiga malam. Perlengkapan khususnya berupa cemilan, buah-buahan dan juga susu. Itu saya lakukan karena tempat berlibur nanti letaknya jauh dari jalan raya. Kalau mau keluar menuju jalan raya maka kita harus melalui jalan turun naik yang tidak beraspal sejauh 7 km. Terbayang dong ya bagaimana jauhnya, trek ini cocok banget apabila dilalui oleh mobil offroad lho.

Setelah mempacking semua barang yang cukup banyak, akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan koper plus ransel guna mengangkut barang bawaan ke Cianjur Selatan. O iya, dua kardus juga kami bawa namun tidak sempat difoto, intinya banyak banget deh barang bawaan kami.

Oke, persiapan untuk keluarga sudah selesai, waktunya persiapan diri sendiri nih. Persiapan saya tidak banyak, hanya saja harus menyelesaikan tugas selama ditinggal libur lebaran. Selama libur lebaran, saya harus terkoneksi terus dengan akun media sosial yang saya miliki. Nah, karena nanti saya berada di tempat yang susah sinyal, maka saya harus membuat schedule post untuk beberapa akun media sosial termasuk tulisan blog. Saya menggunakan Hootsuite untuk membantu schedule post pada beberapa media sosial, sedangkan tulisan blog dapat langsung di setting dengan schedule post.

Membuat jadwal postingan sudah dilakukan, sekarang tinggal membuat ucapan selamat hari raya idul fitri. Sebelum berangkat, saya dibantu pak suami membuat design sederhana berupa ucapan Happy Ied Mubarak 1437 H. Design ini juga sudah saya setting menjadi schedule post. Setelah semuanya beres tepat H-1 sebelum keberangkatan, saya dan keluarga tinggal menunggu waktu keberangkatan saja pada tanggal 4 Juli 2016.

cianjur-selatan

Perjalanan Menuju Cianjur Selatan

Setelah shalat shubuh, kami segera berangkat menuju Tanggeung di Cianjur Selatan. Ini penting sekali untuk diperhatikan, kalau tidak mau terkena macet maka harus pergi pagi sekali. Masalahnya kami harus melalui Puncak Bogor yang sering menjadi langganan macet akibat buka tutup untuk menuju Cianjur. Jadi kalau sudah siang sedikit, nanti akan berpeluang stagnan di puncak sana.

cianjur-selatan

Berangkat dari rumah

Alhamdulillah perjalanan berlangsung lancar jaya, mungkin karena masih pagi ya. Mobil berjalan mulus melewati puncak Bogor ke arah Pacet Cianjur. Setelah sampai di Kota Cianjur, kami langsung mengambil arah menuju Kecamatan Cibeber yang menjadi gerbang pertama Cianjur Selatan. Jika sudah memasuki kawasan hutan dan kebun teh yang terletak di bukit, itu tandanya kita sudah masuk di area Cianjur Selatan yang asri dan sejuk. Beberapa kali kami mendapat suguhan alam Cianjur Selatan yang asri itu.

cianjur-selatan

Wilayah Cianjur Selatan

Setelah 7 jam lamanya berkendara, akhirnya kami sampai juga di Kecamatan Tanggeung, Cianjur Selatan. Untuk menuju Desa Pasir Jambu, maka kami harus masuk melalui jalan di dekat Pasar Tanggeung yang sejak awal sudah terlihat berbatu. Dari sini kami harus melalui jalan berbatu, turun dan naik sepanjang 7 km. Meskipun jalanan cukup rusak, tapi pemandangannya indah banget lho.

cianjur-selatan

Masuk ke jalan Desa Pasir Jambu

Alhamdulillah kami tiba juga deh di rumah Bapak Aki dan Emah Neneknya Alfi, kami disambut dengan hangat menuju rumah yang dirindukan.

Mencari Sinyal dan Menjelajah di Kaki Gunung Bongkok

Hari pertama di Kampung Cibadak Desa Pasir Jambu, kami isi dengan beristirahat dan bersenda gurau bersama keluarga. Bapak Aki ternyata memotong kambing, dan Emah Nenek sudah memasak opor ayam. Kami membantu Bapak Aki membersihkan daging kambing dan membuatnya menjadi hidangan berupa sate dan juga sop. Hayooo siapa yang mau? Uniknya di sini masih menggunakan tungku bakar untuk memasak, jadi aroma arang masih terasa. Ini lho yang tidak ditemukan di kota dan hanya ada di desa. Buka puasa pertama di kampung terasa nikmat dengan hadirnya kelurga besar. Alhamdulillah.

cianjur-selatan

Tungku bakar di rumah emah

cianjur-selatan

Buka puasa bersama

cianjur-selatan

wefie bersama anak-anak

Hari kedua, tepatnya H-1 dari hari raya idul fitri kami isi dengan menjelajah ke kaki Gunung Bongkok sekaligus mencari sinyal. Maklum saya harus mengecek apakah schedule post yang saya buat sudah terpublish ataukah belum. Saya, Alfi dan si ayah berjalan ke arah kaki Gunung Bongkok yang letaknya ternyata di dekat kampung sebelah yaitu Kampung Cikupa. Namun sebelum turun ke arah Kampung Cikupa yang terletak di lembah itu, kami berdiam diri di pinggir bukit untuk mengaktifkan smartphone. Wah saat itu semua notifikasi masuk ke dalam smartphone yang telah aktif sinyalnya. Sayang sekali saya hanya bisa membaca tanpa membalas karena sinyal yang lemah. Terlihat schedule post yang saya buat juga sudah tayang dan saat itu juga saya merasa tenang.

cianjur-selatan

Rumah salah satu warga di Cianjur Selatan

cianjur-selatan

Semua warga di sana menggunakan parabola untuk menonton televisi

cianjur-selatan

Ada sinyal di sini

Kami melanjutkan penjelajahan ke Kampung Cikupa yang berada di lembah. Subhanallah indah banget lho karena di kanan dan kiri terhampar hijaunya persawahan. Air sungai yang mengalir juga jernih dan dingin sekali. Apalagi ketika melewati pematang sawah menuju Gunung Bongkok yang ternyata berupa bukit kapur. Alfi terlihat senang ketika berada di tengah-tengah sawah, begitu juga saya dan si ayah.

cianjur-selatan

Menjelajah ke kaki Gunung Bongkok

cianjur-selatan

Indahnya kaki gunung Bongkok

cianjur-selatan

Padi di Kampung Cikupa

Puas menjelajah, rupanya Alfi kelelahan, apalagi harus berjalan di atas batu yang cukup besar. Sepertinya jalanan ini baru dibuat, semoga lekas selesai agar kendaraan dapat lalu lalang di sekitar Kampung Cikupa. Menjelang magrib, keluarga kami berkumpul bersama untuk berbuka sambil mendengarkan gema takbir yang berkumandang. Anak-anak terlihat senang karena masing-masing mendapatkan angpao lebarannya.

cianjur-selatan

Makan bersama di malam takbiran

Hari Raya Penuh Suka Cita di Cianjur Selatan

Alhamdulillah bisa merasakan hari lebaran ceria penuh suka cita bersama keluarga besar di Cianjur Selatan. Ada tradisi yang biasa kami lakukan setelah shalat idul fitri yaitu saling bermaafan, berkumpul untuk makan bersama, ziarah ke makam leluhur dan silaturahim ke tempat tetua kampung.

cianjur-selatan

Foto bersama keluarga

Ziarah dilakukan dengan berdoa bersama untuk arwah leluhur yang sudah berpulang sambil membersihkan makam. Ada yang lucu kemarin, sementara para orang tua khusuk berdoa, kami malah berwefie bersama. Untuk adegan ini jangan sampai ditiru ya.

cianjur-selatan

Ziarah maqam

cianjur-selatan

Wefie di sela ziarah hehe

Setelah berziarah, kami bersilaturahim ke Rumah Bapak Apa yang merupakan tetua Kampung Cibadak. Bapak Apa merupakan seorang Kyai yang sangat dihormati oleh penduduk kampung. Banyak orang yang meminta didoakan olehnya termasuk anak-anak yang menghendaki menjadi anak yang pintar dan sholeh. Mungkin terlihat seperti biasa saja, tetapi Bapak Apa mampu memberikan sugesti positif bagi anak-anak lho. Bapak Apa ini sangat berjasa bagi Kampung Cibadak yang cukup terisolir dari keramaian, karena berkat jasanya, pendidikan dari tinggat SD hingga SMA masuk ke kampung ini.

cianjur-selatan

Alfi sedang didoakan oleh Bapak Apa

Kembali Pulang

Tak terasa waktu cepat sekali berlalu, tiba-tiba saja sudah hari kedua lebaran tahun ini. Itu tandanya kami harus kembali pulang ke Bogor untuk mengunjungi saudara lainnya. Ada rasa mengharu biru di sana karena aura kebersamaan masih sangat terasa. Kami membawa seekor burung kutilang untuk dibawa ke Bogor karena Mbahnya Alfi ingin sekali memelihara burung.

Alhamdulillah perjalanan menuju Bogor berlangsung lancar. Kini yang tersisa adalah kenangan sewaktu lebaran ceria kemarin bersama keluarga. Meskipun tanpa sinyal di sana, ternyata saya dan keluarga baik-baik saja. Kami malah bersyukur, jadi lebih dekat dengan keluarga, coba deh kalau smartphonenya berbunyi terus nanti malah tidak perduli dengan sekitar, padahal alam Kampung Cibadak dan kehangatan masyarakatnya sulit ditemukan di kota besar seperti Bogor lho.

O iya sebelum ditutup, sekalian saya mau memberikan informasi nih untuk hadir di event keren dari Diaryhijaber yaitu Hari Hijaber Nasional yang akan berlangsung pada tanggal 7 Agustus 2016 – 8 Agustus 2016 di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.

hari hijaber nasional

Terimakasih sudah membaca cerita lebaran kami di Cianjur Selatan, sampai jumpa lagi pada lebaran berikutnya ya. Aamiin yra.

35 Comments

  1. Yati Rachmat

    Reply

    Ya amount, Evri, posting annoys Mani berbobot Pisan, euy. Taking initiative mAh past menyabet Salah Saturday hadiah. Hey hey hey…Karen.

  2. Yati Rachmat

    Reply

    Ignore my comment coz many typos due to the spelling mistakes, perhaps.

  3. Reply

    Hwehee… pemandangan alamnya benar2 membuat mata berseri-seri mbak. Bakalan betah kalao berpetualang d sana tuh.
    Hari Raya terasa lebih afdhol dengan notifikasi smartfone yg off… heee

    Sukses mba ev,, ^_^

    • evventure

      Reply

      iya rohma, kemarin lebih menikmati suasana di sana karena smartphone bener2 gak berfungsi

  4. Dian Kelana

    Reply

    Rumah tradisionalnya dan pemandangan sawah, mengingatkan saya akan kampung sendiri dalam suasana berbeda. Rindupun pelan merayap menyesak sukma :'(

    Salam

    • evventure

      Reply

      halo ayah dian, terimakasih sudah mampir, rumah tradisional ini memang hanya ada di desa nan jauh dari kota, makanya moment lebaran penting banget untuk pulang

  5. Adriana Dian

    Reply

    Seru banget lebarannyaaaa. Ih tadinya aku mau ikutan lomba blog ini juga. Tapi ternyata mak Ev ikut jugaaa. Yaudin aku gajadi ikut, pasti kalah soalnyaaa xp

    • evventure

      Reply

      ya ampun dia udah pesimis, jangan begitu, aku siapa emangnya, bukan siapa-siapa, harus optimis ya jangan kalah sama ketakutan sendiri

  6. Okti

    Reply

    Kiai Apa Cibadak itu guru kami Mbak ☺
    Sombong lah gak mampir ke rumah. Padahal kalau sinyal indosat telkomsel dan xl ada lho! Kalo smartfrend iya ga ada…

    • evventure

      Reply

      haha yang punya Cianjur, kalo di tempat pak suami beneran harus cari spot yang terbuka kaya di atas bukit itu teh

  7. Reply

    Wah.. baru tau ternyata mbak Ervina ngelola blog banyak. hehehe. Ini pertama mampir. Aku juga setiap pulang ke Bengkalis selalu ngerasain internet macetlah, jaringan gak ada. Pokoknya suka sebel sama KZL. Tapi, setelah dijalani, rupanya lebih enak hidup tanpa internet rupanya.. hehehe.

    Gak di kamar melulu.

    • evventure

      Reply

      ini blog ku khusus berpetualang nak, biar tidak bercampur dengan blog personal, soalnya yg disana khusus yang hijau-hijau, tanpa internet ada baiknya juga ya, asal jangan kelamaan hihi, makanya jangan di kamar terus atuh

  8. Reply

    Wah ..kampungnya asri banget. Iya, mbak, walau berat tanpa sinyal, tapi kalau dinikmatin jadinya malah seru. Hihihi. Btw, baru tahu kalau nge-post bisa di-schedule. Haha, dasar kudet. 😀

    • evventure

      Reply

      bisa kalau medsos bisa pake Hootsuite, kalao blog post di aku pakai WP ada menunya untuk schedule post

  9. santi dewi

    Reply

    Ya ampuun desanya fresh banget. adik saya juga ada yg tinggal di cianjur, tepatnya di warung kondang. ngeliat suasana dan pemandangannya, jadi pengen cepet ngelaksanain ke warung kondang, tempat adik saya tinggal 🙂

    • evventure

      Reply

      warung kondang masih lebih dekat dari tempat saya mbak, saya masih jauh lagi, tapi sudah mulai asri juga kok tempatnya

    • evventure

      Reply

      bukan, untuk nonton TV, kalau sinyal HP memang susah, harus ke tempat terbuka

  10. PutriKPM

    Reply

    Liburannya seru banget sih! Sayang, aku nggak punya kampung jadi nggak kemana – mana hiks 🙁

  11. Pingback: Main ke Curug Nangka di Tamansari Kabupaten Bogor

  12. Reply

    Indah kampungnya, Mbk. Sangat asyik ya buat penyegaran mata dari kota besar. kalau mudik ke kampung suami juga nemu kayak ini. Sukses lombanya, Mbk

  13. Reply

    Ternyata lebaran disana seru juga ya, yang pasti acara mudik tidak akan pernah ketinggalan. Kalau saya malah sebaliknya, tiap lebaran ga pernah mudik. Maklum disini (Pontianak) suasana lebarannya seru banget, sayang untuk ditinggalkan. Hehehehe…

  14. Reply

    waaaah lebaran yang sesungguhnya ya begini.. sibuk dengan silahturahmi dengan keluarga bukannya malah sibuk main hape hehe

    saya juga suka mbak, pulang ke kampung istri di suatu daerah di aceh yang masih sulit sinyal..seru!

    • evventure

      Reply

      iya seru sih, cuma pas kemarin lagi ada kerjaan yang membutuhkan sinyal, tapi gpp untuk beberapa hari tanpa sinyal malah jadi aware dengan lingkungan sekitar

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *