Curug Ciherang, Wisata Alam di Sukamakmur Bogor

curug-ciherang

Berbeda dengan libur lebaran tahun lalu, libur lebaran tahun 2017 ini lebih panjang sehingga saya dan keluarga bisa merasakan yang namanya jalan-jalan saat lebaran. Biasanya kami hanya pergi untuk bersilaturahim saja, tetapi alhamdulillah lebaran tahun ini kami bisa merasakan untuk rekreasi bersama ke sebuah curug yang ada di Kabupaten Bogor. Curug itu bernama Curug Ciherang yang terletak di Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, dekat dengan Jonggol. Sebuah perpaduan yang indah antara dataran tinggi, alam yang hijau dan air yang dingin.

Touring ke Curug Ciherang

Sepertinya keluarga besar kami kompak di tahun ini karena semuanya sedang tidak pulang kampung dan memilih untuk berlebaran di rumah saja. Nah, untuk mengisi waktu liburan, saya dan para sepupu yang masing-masing sudah memiliki keturunan memutuskan untuk hangout ke suatu tempat. Curug Ciherang menjadi pilihan kami untuk berwisata dan supaya lebih seru, kami semua sepakat untuk touring saja menuju lokasi.

curug-ciherang-touring

Kami memperkirakan perjalanan akan memakan waktu selama 2 jam dengan menggunakan motor menuju Kecamatan Sukamakmur. Tetapi ternyata perkiraan tersebut salah karena kami lupa kalau saat itu sedang musim lebaran jadi jalanan tidak selancar seperti hari biasa. Apalagi jalanan menuju ke sana agak rusak, banyak lubang di sana-sini ditambah dengan kondisi medan yang berbukit dan berliku. Kalau tidak hati-hati dapat membahayakan lho. Seperti yang saya alami setelah bertubrukan dengan sebuah motor di jalan yang berlubang, hasilnya lutut jadi lecet dan memar. Meskipun begitu, kami tetap melanjutkan perjalanan karena sayang saja jika batal hanya karena insiden tersebut.

curug-ciherang

Saya pikir jalanan yang cukup membuat deg-degan tersebut tidak akan ditemui ketika kami harus terus naik ke atas menuju lokasi. Ternyata sebaliknya lho, masih ada beberapa kondisi jalan yang berlubang dengan luas yang sempit, dan terus naik ke atas cukup membuat saya harus kuat nyali untuk membawa motor karena saat itu suami sedang tidak bisa membawa motor akibat tangan yang terluka. Beberapa kali saya menghirup aroma karet terbakar dari rem motor matic yang panas. Motor matic yang mesinnya kepanasan terpaksa berhenti dulu di pinggir jalan untuk mendinginkan mesinnya. Belum lagi yang harus didorong karena tidak kuat menanjak. Melihat pemandangan tersebut, saya dan sepupu sepakat untuk mengeluarkan kata: kapok!. Sepertinya besok-besok tidak mau lagi deh libur lebaran ke lokasi yang cukup menantang nyali seperti ini.

Suasana di Curug Ciherang

Setibanya di pintu masuk Curug Ciherang, kami diharuskan membayar tiket plus parkir kendaraan sebesar Rp. 20.000/motor lalu baru boleh masuk ke dalam area. Setelah itu saya pikir area parkir cukup dekat dari pintu gerbang, tapi ternyata saya dan para sepupu diharuskan untuk membawa motor terus naik ke jalan berbatu. Agak heran, kenapa tidak di bawah saja ya? padahal di bawah tersedia parkiran luas. Ya sudah karena sudah terlanjur, akhirnya kami memarkirkan motor sesuai arahan petugas di sana.

curug-ciherang

Setelah semua selesai memarkirkan kendaraan, kami segera menuju lokasi Curug Ciherang berada. Saya kaget bukan main setelah melihat begitu banyaknya pengunjung yang datang ke lokasi ini. Kami sampai harus mengantri saat menaiki tangga menuju lokasi curug berada. Sudah terbayang deh pasti di sekitar curug juga penuh sesak dan ternyata tebakan itu benar adanya. Suasana di curug seperti pasar malam yang ramai sampai kami kesulitan untuk mencari tempat untuk duduk dan meletakan barang.

curug-ciherang

Yah maklum saja, ini resiko kalau bepergian saat musim lebaran. Pasti ramai dan penuh sesak, jadi harus siap dengan kondisi tersebut. Syukur Alhamdulillah masih ada sisa bebatuan yang dapat kami duduki sambil meletakkan barang. Saya beristirahat sejenak sambil merasakan dengkul yang sakit apabila ditekuk sementara anak-anak dan para sepupu mulai masuk ke dalam aliran air curug yang terjangkau.

curug-ciherang

Ternyata curugnya tidak terlihat dari lokasi kami berada. Kondisi yang berundak dan berbatu membuat curug agak tertutup. Kalau mau melihatnya harus menuju agak ke atas, tetapi karena saat itu sedang banyak pengunjung rasanya tidak memungkinkan untuk menuju ke sana. Ya sudah nikmati saja, kapan lagi main ke curug yang ramai di musim lebaran.

curug-ciherang

Kami tidak terlalu lama berada di sana mengingat saat kami tiba saja sudah terlalu siang dan karena kondisi yang mendung membuat kami menyegerakan diri untuk pulang. Sebelum pulang, kami semua membersihkan diri dan shalat terlebih dulu agar lebih tenang dalam perjalanan pulang. Apalagi kami harus melalui medan menurun dengan kondisi jalan yang sempit dan berlubang, terbayang deh bagaimana menantang ribetnya.

Alhamdulillah setelah melalui jalan yang melelahkan akibat jalan yang sempit, berkelok, dan berlubang akhirnya kami semua sampai dengan selamat. Ada pelajaran yang kami ambil saat itu: jangan ke lokasi wisata alam saat libur lebaran, kecuali siap dengan kondisi yang crowded saat itu. Jika ingin menikmati benar-benar kondisi tempat wisatanya maka ada baiknya datang saat hari libur biasa bukan peak season yang membuat semua orang tumpah ruah ke lokasi wisata. Atau kalau tetap mau berangkat ke lokasi wisata yang kemungkinan ramai, pilih lokasi wisata yang kondisi aksesnya aman untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Yak, itu adalah pengalaman saya dan keluarga ketika berlibur di hari lebaran kemarin. Rencananya sih kami mau jalan bersama lagi nanti ke destinasi yang berbeda. Hanya saja belum ada jadwal yang pas akibat kesibukan masing-masing. Semoga suatu hari nanti ada jalannya untuk berlibur bersama kembali.

 

30 Comments

  1. Johanes Anggoro

    Reply

    Waaah seru juga touring sekeluarga pake motor šŸ˜€
    Betul libur lebaran taun ini agak panjang jadi bisa lebih lama berkumpul dan berwisata bersama keluarga dan sanak sodara mbak ev :))

  2. Reply

    keren juga ya mbak tempatnya ehhee.. kalau sama keluarga gitu pasti jadi momen yang tak terlupakan.

    • evventure

      Reply

      Sayangnya pas penuh sama banyak orang jadi kurang menikmati suasana alamnya

    • evventure

      Reply

      Ada tempatnya untuk ganti baju dekat area curug cuma kemarin itu kurang nyaman, kamar mandi ada di dekat parkiran bawah dekat mushola

  3. Reply

    Wah tempatnya rae. mudah2an tetep nyaman mengeksplorasi lokasi sembari himpit himpitan begini. tempatnya apik dan sepertinya nyaman. tapi klo rame begini airnya gimana ya? hihihihihi

  4. Reply

    kompak bener mbak, bisa rame-rame motoran ke curug pas lebaran.

    ya, nggak enaknya memang itu, rame banget misal berkunjung ke tempat wisata pas hari libur nasional. jalan macet & ngga bisa menikmati tempat wisata secara maksimal.

    • evventure

      Reply

      iya soalnya kami jarang bepergian bersama, jadi deh pas moment lebaran mumpung pada kumpul juga

  5. Reply

    Ga kebayang kalo pas mau menikmati wisata dengan ketenangan malah dapat banjir manusia. Walau ga bisa nikmatin, bisa berkumpul dengan sepupu dan perjalanan konvoi jadi pengalaman seru juga kak

    • evventure

      Reply

      nah itu dia serunya pas konvoi itu, tapi pas sampai di lokasi yang berjubel begitu bikin gigit jari juga hehe

  6. Reply

    Disiasati pergi kalo lagi gak long week end pasti asik nih ke curug ini.
    Perjuangan berat tapi tempatnya adem udaranya dan tentu menyenangkan kalo nyebur.

  7. Pingback: Main Air di Curug Citambur – evventure

  8. Pingback: Menelusuri Jejak CIta Rasa Kopi Bogor dari Sukamakmur

Leave a Reply to Anggara W. Prasetya Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *