Hi teman-teman, evventure update lagi nih. Cerita kali ini berbentuk photo story saja ya soalnya saya sudah agak lupa bagaimana suasana saat itu. Maklum ini merupakan dokumentasi tahun lalu yang baru sempat saya bukukan dalam blog saat ini. Jadi, ceritanya waktu itu saya dan keluarga pergi ke Cirebon sambil menjemput pak suami yang memang bekerja di sana. Dan berkat itu, akhirnya saya datang lagi deh ke rumah dinas nomor 12A yang sudah saya ceritakan pada blog satu lagi. Setelah menginap selama satu malam, kami langsung meluncur ke Goa Sunyaragi sebelum pulang kembali ke Bogor.
Baca ini yuk: Rumah Dinas Peninggalan Belanda No 12A
Goa Sunyaragi
Goa Sunyaragi yang terletak di Kota Cirebon merupakan sebuah kompleks yang terdiri dari banyak goa. Goa ini dibangun sejak tahun 1703 sebagai tempat meditasi sesuai dengan namanya sunya yang berarti sepi dan ragi yang berarti raga.
Untuk datang ke Goa Sunyaragi ini, pengunjung hanya dikenai biaya masuk sebesar Rp. 10.000,- per orang. Kalau saya tidak salah menghitung, ada sekitar 10 goa yang berada di dalam kompleks ini. Sisanya berupa bangunan berbentuk bangsal dan kamar-kamar.
Sewaktu saya ke sana, cuaca sangat panas dan gerah. Saya sampai heran di sana kok tidak bertiup angin sehingga saya tidak kuat berlama-lama di sekitar komplek Goa Sunyaragi. Apalagi di sekitar bangunan goa tidak terdapat banyak tanaman, tanaman hanya ada di pinggir kompleks saja sehingga kalau ingin beristirahat harus menepi ke pinggiran.
Sama seperti tempat wisata lainnya, di Goa Sunyaragi juga terdapat landmark sebagai tempat untuk mengabadikan diri kalau kita sudah sampai di sana. Kami sempat berfoto sebentar dengan formasi yang kurang pas. Soalnya waktu itu kami terburu-buru karena tidak kuat terpapar matahari yang terang benderang tersebut. Dari situ, baru deh kami mulai menjelajah ke kompleks Goa Sunyaragi dimulai dari melewati gerbang berupa gapura yang terbuat dari batu bata merah.
Di sekitar area Goa Sunyaragi terdapat kolam-kolam yang mengering. Ada yang berbentuk bulat, ada juga yang berbentuk kotak besar. Dulu mungkin digunakan sebagai tempat penampungan air.
Jujur saja sih saya agak kurang suka dengan penampakan goa yang bentuknya seperti mulut menganga dengan permukaan kulit yang tidak rata seperti wajah-wajah makhluk menyeramkan di film-film.
Di dalam goa tersebut banyak lobang dan kamar yang berhubungan satu sama lain. Saya mencoba memasuki salah satu bagian goanya yang ternyata jalurnya cukup sempit dengan ketinggian cukup pendek sehingga saya harus membungkuk. Hati-hati ya kalau sedang berjalan di sekitar goa, khawatir jatuh dan menjadi luka karena permukaan bangunan goa terbuat dari material keras.
Mungkin karena saya pergi ke Goa Sunyaragi saat musim kemarau, membuat area sekitar goa terlihat gersang. Rumput yang ada di sekitar komplek terlihat mengering dan berwarna cokelat. Kalau musim hujan tiba, mungkin kompleks goa ini terlihat lebih asri ya.
Demikianlah cerita ke Goa Sunyaragi dalam bentuk photo story ini. Singkat, jelas, dan padat ya? yang penting pesannya tersampaikan. Sampai jumpa pada cerita jalan-jalan selanjutnya.
Jalan-Jalan KeNai
evventure
Rudi Chandra Sambas
evventure
Titim Nuraini
evventure
Wichan
evventure
Anggara W. Prasetya
evventure