Laskar Gerhana detikcom: Hari Pertama

gerhana

Menjadi Laskar Gerhana detikcom adalah sebuah kebanggaan sekaligus jembatan menuju impian mengunjungi Timur Indonesia. Berkat tulisan berjudul Lebih Dekat dengan Gerhana Matahari Total di Indonesia akhirnya saya bisa menjadi salah satu Laskar Gerhana detikcom yang mendapatkan kesempatan menyaksika peristiwa Gerhana Matahari Total (GMT) di Indonesia. Menjadi laskar saja sudah senang, apalagi ditugaskan untuk memantau GMT di Indonesia bagian timur. Itu adalah salah satu mimpi yang saya rangkai di tahun lalu, dan Alhamdulillah dapat terwujud melalui Laskar Gerhana.

Ternate, menjadi kota pemantauan yang ditetapkan untuk saya dan 24 orang Laskar Gerhana lainnya, sementara 25 laskar lainnya mendapatkan kesempatan untuk melakukan pengamatan GMT di negeri Laskar Pelangi yaitu Belitung. Bagaimanakah kisah perjalanan selama menjadi Laskar Gerhana di Ternate? Berikut akan saya ceritakan untuk teman-teman semuanya.

Laskar Gerhana Tiba di Ternate

Beberapa hari sebelumnya, para laskar gerhana sudah dikumpulkan dalam satu grup whatsapp (wa) untuk memudahkan komunikasi. Walaupun sudah saling sapa di wa tapi tetap saja belum mengenal satu sama lain. Buktinya ketika bertemu di meeting point tidak pada nyadar kalau kami sama-sama laskar padahal duduknya bersebalahan dan depan-belakang. Baru kemudian disebut kata Depok, kami mulai sadar bahwa kami ini sama-sama akan berangkat ke Ternate. Batch 1 berangkat lebih dulu pada jam 12 malam, sedangkan saya berangkat jam 2 pagi dan batch 3 yang terakhir berangkat jam 5 pagi.

gerhana

Ini jam 1 pagi lho, bersiap menuju maskapai Sriwijaya Air

Selama di dalam pesawat, saking ngantuknya kami semua tertidur hingga terbangun berkat cahaya matahari di atas lautan Ternate, indah banget. Tak berapa lama, pesawat Sriwijaya Air yang kami tumpangi akhirnya mendarat dengan mulus di Bandara Sultan Babullah Ternate. Saya senang sekali dan segera mengabadikan moment tersebut melalui kamera smartphone. Rasanya tidak ada yang tidak norak saat itu, bahkan turis dari Jepang pun ikut berfoto di depan tulisan Sultan Babullah Ternate.

gerhana

Laskar Gerhana batch 2 tiba di Ternate

Setelah puas berfoto ria, bus penjemput membawa kami ke dalam bandara. Di sana sudah ada panitia yang menyambut bersama laskar batch 1. Kami diberikan briefing sebentar untuk pembagian kendaraan sekaligus mengenalkan nama masing-masing. Eh iya ada mbak Melanie Subono juga lho yang ikut ke Ternate. Setelah semuanya siap, kami langsung capcus ke destinasi pertama.

Laskar Gerhana Menikmati Nasi Kuning Khas Ternate

Tempat persinggahan kami pertama kali adalah menuju Gedung Dhu’afa Ternate yang masih dekat dengan bibir pantai. Di sini kami sarapan nasi kuning khas Ternate. Sepintas nasi kuning ini mirip dengan yang ada di Pulau Jawa, tapi ada bedanya yaitu lauk ikan laut di dalam nasi kuning. Nasi kuningnya enak, apalagi menikmatinya sambil melihat bentangan Pulau Tidore yang indah itu. Semakin sedap deh.

gerhana

Nasi kuning khas Ternate

gerhana

para laskar gerhana Ternate

gerhana

Pulau Tidore memanggil dari sebrang

Sewaktu menyatap nasi kuning, saya diwawancarai oleh Mbak Dita dari detikcom, saya pikir si mbak hanya bertanya saja, rupanya itu menjadi berita. Kemudian ada juga Mas Ardy dari PasangMata.com yang mengingatkan untuk memberikan kontribusi ke PasangMata.com karena akan mendapatkan point yang lumayan untuk dikumpulkan. Awalnya saya tak pernah mengirimkan kontribusi, tapi sejak di Ternate malah jadi ketagihan sampai sekarang hehe.

Setelah puas sarapan pagi, kami berangkat lagi deh untuk menyusuri point-point wisata yang ada di Ternate.

Benteng Kastela, Destinasi Wisata Sejarah Pertama Laskar Gerhana

Benteng Kastela ini letaknya dekat dengan rumah-rumah penduduk. Dulunya benteng ini dibangun oleh Portugis untuk memperluas kekuasaannya. Nah, ada peristiwa sejarah di sini yaitu terbunuhnya Sultan Khairun oleh Portugis yang membuat rakyat Ternate marah besar sehingga memblokade Portugis. Portugis jadi kelaparan karena tidak bisa kemana-mana. Kemudian lima tahun berikutnya, Sultan Babullah juga melakukan perlawanan dan berhasil mengusir Portugis dari Ternate.

gerhana

Monumen Kastela

gerhana

Benteng Kastela yng tersisa

Benteng Kastela ini sebagian sudah runtuh dan hanya tersisa beberapa puing bangunan saja. Namun tidak mengurangi keeksotisan bangunan bersejarah ini. Saya berhasil mengabadikan beberapa moment. Sayangnya di sini panas sekali membuat saya dan para laskar segera berlindung di bawah pohon.

Laskar Gerhana Terpukau oleh Keeksotisan Danau Ngade

Rasanya bukan saya saja yang jingkrak-jingkrak kegirangan ketika panitia membawa kami ke Desa Ngade. Bayangkan saja, di depan kami terhampar keindahan alam yang memukau. Ada Danau Ngade yang berwarna hijau, kemudian Pulau Maitara dan juga Pulau Tidore, indah banget deh pokoknya. Saya sampai mengabadikan melalui smartphone dan juga dslr, biar dua-duanya dapet hehe. Selain indah, angina juga bertiup sepoi-sepoi di sana. Andai bisa piknik di atas sini, duh indah banget dunia.

gerhana

pemandangan dari Desa Ngade

gerhana

Foto bersama Kak Melanie Subono

Benteng Kalamata, Wisata Sejarah Lanjutan untuk Laskar Gerhana

Menjelang siang, kami wisata lagi ke Benteng bersejarah yang ada di bibir Pantai Ternate. Kali ini adalah Benteng Kalamata yang merupakan benteng berbentuk segi empat untuk pengamatan lalu lintas perdagangan. Benteng ini juga didirikan oleh Portugis lho. Hanya saja bangunan bentengnya tidak setebal bangunan benteng yang didirikan Belanda dan katanya sih agak berbau mistis. Saya sih tidak melihat bau mistisnya, justru terpukau oleh keindahan laut di sekitar benteng yang warna biru dengan air yang jernih di dalamnya. Saya sampai dapat melihat ikan-ikan kecil yang menari di dalam laut lho.

gerhana

Benteng Kalamata

gerhana

Laskar gerhana sibuk mengabadikan moment

gerhana

difoto dulu ya

Laskar Gerhana Menyaksikan Talk Show

Setelah berpanas-panas ria di luar sana, kami diajak untuk menuju k Royal Restaurant untuk menyaksikan Talk Show dengan narasumber dari Redaksi detikcom, LAPAN, BAKAMLA dan juga Mbak Melanie Subono.

Pada sesi talk show, kami diberitaukan mengenai cara aman melakukan pengamatan gerhana matahari total agar tidak membahayakan mata dan juga lensa. Lensa kamera tetap harus diberikan filter kaca film 80% untuk melindungi dari sengatan sinar. Begitu juga dengan mata harus menggunakan kaca mata khusus gerhana untuk melindungi retina kita. Baru ketika nanti sudah gerhana matahari total sempurna terbentuk, kita boleh melihat dengan mata telanjang.

gerhana

Sambil mendengarkan sesi talk show, kami juga dipersilahkan untuk menikmati santap siang mengkonsumsi lauk khas dari Ternate.

Laskar Gerhana Menuju Pantai Sulamadaha

Menjelang sore, kami diajak untuk snorkeling di Pantai Sulamadaha yang ada di Ternate. Sepanjang perjalanan menuju tempat snorkeling, kami terpukau oleh keindahan laut dan juga Pulau Maitara yang ada dihadapan kami. Rasanya tak sabar ingin menceburkan diri ke dalam air laut. Tapi kalau saya tetap saja tidak berani meskipun menggunakan pelampung. Akhirnya saya hanya ikut berendam saja di pinggir pantai, yang penting sudah merasakan air laut Ternate.

gerhana

Pantai Sulamadaha tempat untuk snorkeling

gerhana

Teman-teman yang snorkeling

Pisang Bebe dan Air Gurata

Setelah selesai berendam, saya langsung menikmati Air Gurata dan juga Pisang Bebe khas Ternate sambil melihat teman-teman yang masih asik snorkeling di laut. Beberapa kali saya melihat anak-anak Ternate melompat dari pohon dan langsung terjun ke atas laut. Hebat sekali mereka, kalau saya kok gak berani ya, maklum mereka kan anak pulau.

Setelah semuanya beres, kami langsung bergegas menuju ke daratan untuk kemudian melakukan makan malam.

Ikan Bakar Dabu-Dabu, Menu Makan Malam Laskar Gerhana

Makan malam kami berlangsung di Terminal Angkutan Umum Ternate. Di sana ada kedai makan yang menyediakan ikan laut bakar yang lezatos. Bayangkan, kami harus mengantri untuk dapat makan di sana, terbayang tho lezatnya seperti apa.

Ikan Bakar Dabu-Dabu, begitu nama makan malam kami saat itu, kami mendapatkan potongan ikan bakar yang besar lengkap dengan potongan tomat, cabai dan bawang sebagai sambal. Ada juga sambal merah, dan semuanya lezat. Sayangnya saya masih kekenyangan sehingga tidak sanggup menghabiskan ikan lezat tersebut.

Laskar gerhana menunggu giliran
gerhana

Ikan bakar yang lezat

Puas makan malam, kami langsung diajak untuk beristirahat ke hotel. Kami harus bangun pagi sekali keesokan harinya. O iya, saya juga sudah menuliskannya di kanal detiktravel berikut ini:

Baca juga: Momen Luar Biasa Laskar Gerhana Ternate Sehari Jelang GMT

Wuihhh senang sekali deh kegiatan menjadi Laskar Gerhana dihari pertama. Rasanya tak sabar untuk berburu gerhana matahari total di atas kapal BAKAMLA keesokan harinya, yang jelas fisik dan mental harus benar-benar siap agar pengamatan gerhana matahari dapat berhasil. Yuk kita lanjut ke cerita selanjutnya ya.

45 Comments

  1. Murticahaya Fasilitas Olahraga

    Reply

    kalau liat pulau di ternate dan tidore jadi inget gambar di uang seribu rupiah

  2. Reply

    Penasaran sama rasa kopi khas Ternate. Sepertinya perlu mesan dari teman nih kapan-kapan. Liat ikan bakarnya jadi semakin rindu sama kampung halaman yang setiap harinya selalu disuguhi ikan segar hasil tangkapan nelayan menggunakan jaring dan panah.

    Satu lagi yang tidak kalah penting, Indonesia memang indah. Yang menjadi PR adalah bagaimana setiap daerah mengembangkan daerahnya agar semakin banyak wisatawan yang berkunjung.

  3. Reply

    Beruntung kali kam evrina.. Menyaksikan moment langka yg hanya terulang ratusan tahun sekali..

    Semoga saya pun tertular keberuntungan itu . hehehe.

    Btw berasa ikutan ke sana juga… Babyak juga wisata yg bisa dijunjungi di sana..

    Semoga dengan adanya aktivitas kemarin semakin menarik minat wisatawan asing dan lokal utk berkunjung ke wilayah timur Indonesia

  4. Reply

    Gak ada beauty blogger deh di laskar gerhana ini hihihii.. Asik banget jalan jalan, btw gratis kan ini.. Asik.. Ikan bakar nyaaaaa… Bikin pengen.. Btw bersambung ya mba, berhasilkah mengabadikan momen gerhana nya para laskar gerhana?

  5. Lusi

    Reply

    Kalau ada pilihan national blogger of the year, aku pasti pilih kamu. Semua perisitiwa penting di negeri ini, jika ada unsur bloggernya, pasti ada kamu. Congrats :))

  6. Lidha Maul

    Reply

    Padahal tadinya mengharapkan potret gerhananya, sampai sini malah nggak tau mau ngomong apa ya luar biasa, keren *ya iri juga* tapi jempol tuk mbak Ev

  7. Reply

    Wiiiih seru banget perjalanannya, baca ini bikin envy sama mbak Evrina. Destinasi yang indah plus makanan yang keliatannya enak, asiik banget.

  8. Reply

    Selalu ngiriii…kalo liat tulisan mb Ev pas travelling kemana-mana. Semoga suatu saat aku bisa travelling kemana-mana juga..hihi *ngiri yg baik kaan ? :p

  9. Pingback: Laskar Gerhana detikcom: Gerhana Matahari Total - Evrina Budiastuti

  10. Reply

    Wah, pengalaman yang sungguh luar biasa mengesankan mbak,,,, keren, dari sini semakin tahu kalau kita boleh lihat gerhana dengan mata telanjang ketika matahari total. Pemandangan Danau Ngade ituloh, eksotis banget,,, tapi lainnya juga ya menarik dink, hehehe

  11. Pingback: Laskar Gerhana detikcom: Terimakasih Ternate - Evrina Budiastuti

  12. Reply

    waah…senengnya bisa ke benteng2 bersejarah…
    nasi kuningnya itu bikin penasaran…, jadi kangen sama nasi kuning ikan cakalang..jajanan hari2 waktu sekolah

  13. Reply

    Pantainya cantik banget. dikelilingin pohon pohon rindang lagi.
    ternyata disana banyak benteng bersejarah ya. Harus dijaga tuh.

    Btw mbak, ikan bakarnya menggodaku XD pengen makan ikan bakar jadinya.

  14. Muhammad Akbar

    Reply

    Saya punya teman orang Makassar yang sekarang tinggal di Ternate,
    Beliau sering cerita tentang warung ikan bakar ini yang katanya tiap malam selalu ramai dan hanrus ngantri buat makan, tapi selalu aja banyak yang datang walaupun harus menunggu.

  15. Pingback: Jelajah Gizi Minahasa Day 1: Eksplorasi Pangan Lokal Minahasa

Leave a Reply to Lidha Maul Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *