Petualangan ke Korea Selatan (4): Mount Seorak

mount-seorak

Oke, kemarin cerita sampai mana ya? Oh iya I Park Condominium ya. Setelah menginap sendirian di kamar yang luas di I Park Condominium, kami semua kemudian diajak untuk melanjutkan perjalanan ke Mount Seorak. Suhu saat itu sangat dingin yaitu sekitar 1 derajat celcius. Terbayang dong ya nanti seperti apa di atas gunung. Meskipun begitu, sinar matahari sangat terang benderang, jadi lumayan agak hangat sedikit. Saya tetap menutup wajah dengan syal merah supaya udara dingin tidak masuk ke dalam pernapasan.

Perjalanan saat itu menuju Mount Seorang kurang dari 45 menit karena condominium tempat kami menginap letaknya sudah dekat dengan Seoraksan National Park. Saya sih excited sekali ketika ada itinerary ke sini karena tau sendiri kan kalau suka gunung. Nah setelah sampai di parkiran Seoraksan, terlihat beberapa bis wisata sudah memadati area.

Akhirnya ke Mount Seorak

Mr. Rio meminta kami untuk menunggu di gerbang sementara dia membeli tiket masuk dulu. sebenarnya saya mau mengikuti Mr Rio untuk melihat berapa sih harga tiketnya. Tapi saya memilih untuk patuh soalnya yang saya tau orang Korea itu sangat disiplin, jadi kalau diminta untuk stay ya harus stay. Baru deh ketika tikert sudah dibeli dan kami diminta berjalan mengikutinya, saya mulai memotret tempat pembelian tiket dan lain-lain. Harga tiketnya berkisar antara 500-3500 won ternyata tergantung umur pengunjung.

mount-seorak

Rombongan kami berjalan lurus mengikuti jalanan yang cukup lega, bersih dan sejuk. Kalau dedaunan sudah mulai tumbuh, sepertinya Seoraksan National Park bakalan lebih indah. Area pertama yang dikunjungi adalah patung beruang hitam dengan rambut putih di lehernya. Menurut Mr. Rio, patung beruang ini menggambarkan beruang asli Korea. Beruang asli Korea itu memiliki ciri khas rambut putih di sekitar leher di bawah dagu. Berbeda dengan beruang negara lain katanya. Untuk memanfaatkan waktu, kami dipersilahkan berfoto bersama dulu.

mount-seorak

Setelah berfoto di patung beruang, icon Seoraksan National Park, kami melanjutkan langkah selanjutnya menuju patung Budha. Patung Budha ini cukup besar dan di sekitarnya terdapat tempat yang saya kurang paham mereka menjual apa.

mount-seorak

Dari arah patung Budha, kami berjalan lagi agak ke belakang. Di sana ada jembatan kayu beserta rumah tradisional. Sayangnya saya dan rombongan tidak melanjutkan menjelajah ke arah sana karena keburu dipanggil Mr. Rio untuk naik cable car.

mount-seorak

Naik Cable Car di Mount Seorak

Nah, salah satu punggung Mount Seorak yang kami kunjungi ini memiliki ketinggian 800 mdpl. Kami tidak harus mendaki dari bawah karena pasti akan memakan waktu sehingga harus naik cable car hingga ketinggian 700 mdpl. Sisanya sebanyak 100 mdpl cukup dengan berjalan melalui tangga saja hingga ke atas.

Bagaimana pemandangan dari cable car? Luar biasa indah, maklum ini pengalaman pertama saya naik cable car ke gunung. Semua sisi punggung gunung beserta lembah jadi kelihatan semua. Subhanallah.

mount-seorak

Setelah sampai di area pendakian selanjutnya halah pendakian 100 meter doang padahal, kami diarahkan oleh Mr. Rio untuk mengikuti tangga apabila ingin mendaki ke atas. Bagi yang tidak kuat, boleh menunggu di sekitar area saja karena pemandangannya juga sangat cantik.

mount-seorak

Tanpa menunggu ini-itu, saya langsung berjalan sendirian di depan, sementara teman-teman lain menyusul di belakang. Soalnya sudah tidak sabar ingin melihat seperti apa di atas sana. Walaupun hanya 100 meter saja, napas saya cukup berat saat itu. Soalnya suhu udara dingin sekali di sana ditambah angin yang bertiup dari atas ke arah lembah. Tetapi setelah melewati tumpukan salju yang ada di samping tangga, akhirnya saya sampai juga di punggung Mount Seorak yang ternyata cukup ramai oleh para pengunjung.

Punggung Mount Seorak ini rupanya berbentuk bebatuan besar, bukan tanah seperti gunung yang selama ini saya daki. Hanya saja agak seram sih karena dekat sekali dengan jurang bebatuan. Itu sebabnya di pinggir-pinggir batu dipasang papan peringatan agar pengunjung tidak menjangkau area tersebut.

mount-seorak

Sepintas saya melihat ke arah punggung Mount Seorak yang mirip dengan gunung di yurop (baca: Eropa hehe) berkat tumpukan saljunya. Dalam hati saya berdoa, semoga someday bisa ke yurop beneran, aamiin.

Nah, setelah puas berfoto di situ, saya berjalan ke arah kiri dari tempat saya berada tadi. Di situ masih ada tumpukan salju, namun dijaga oleh petugas. Sebenarnya pengunjung tidak boleh ke sana, tapi saya diizinkan untuk bermain salju hanya di pinggirnya saja. Mungkin ahjussi-nya kasian sama saya yang keliatan mupeng ingin main salju.

mount-seorak

Saya tidak terlalu berlama-lama di sana, karena selain suhu masih tetap dingin, Mr. Rio sudah memberi aba-aba untuk turun dan melanjutkan perjalanan. Saya langsung mengikuti agar teman-teman rombongan lain tidak terlalu lama menunggu.

Saat itu saya kebagian naik cable car di arah depan dekat dengan kaca sehingga dapat melihat dengan jelas lembah yang berada di bawah sana. Sekali lagi luar biasa indahnya, subhanallah bisa melihat pemandangan yang menakjubkan seperti itu.

Setelah semua tiba di bawah, kami langsung berjalan menuju bus tanpa diperintah untuk menghangatkan tubuh dan melanjutkan perjalanan menuju Seoul. Yeayyy akhirnya ke Seoul juga. Namun sebelum itu, kami diajak untuk meikmati makan siang dulu di sebuah restoran.

Di sini kami meikmati makan siang dengan ikan bakar, telur dadar, sop rumput laut, kimchi dan lain-lain. Menurut Pak Heri, ikan bakarnya enak, tapi saya mungkin saat itu sedang tidak terlalu bernafsu jadi makan ikan bakarnya hanya sedikit. Saya lebih senang dengan sup rumput lautnya yang terasa segar dan hangat.

mount-seorak

mount-seorak

Saat itu kami dipersilahkan untuk shalat dzuhur dulu, namun karena belum memasuki waktu shalat, kami semua memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Seoul saja dan akan shalat di Seoul. Mr. Rio menyanggupi dan kamipun bergegas berangkat ke Seoul menuju N Seoul Tower yang menjadi tempat shooting drama Korea My Love From Another Star. Cerita tentang N Seoul Tower akan saya jelaskan pada tulisan selanjutnya ya.

11 Comments

  1. Reply

    aku kangen tempat ini.. disini damai banget rasanya pas kesana salju pertama yang aku rasain hehe.. eh itu hape kamu kaparin di salju nanti rusak lho

  2. Pingback: Petualangan ke Korea Selatan (5): N Seoul Tower-Hanbok - evventure

  3. Reply

    Sayang aku ga ke gunung ini kmrn :D. Soalnya kita semua udh napsu bgt mau shopping makanya lupa ama gunung :p.. Berarti kalo ntr balik lg k korsel, hrs lah dtg k gunung ini šŸ™‚

Leave a Reply to Hastira Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *