Mengapa Menyukai Hiking?

gunung-guntur

Sungguh indah ciptaan Allah

Ada teman yang bertanya “kenapa sih Ev kok suka hiking? Kok baru sekarang mulainya? Kenapa gak dari dulu pas masih muda?” jahelah sekarang juga masih muda meskipun umur mulai menanjak kepala tiga. Sing penting iku semangate, yo opo umur sih ora penting mbak yu hehe. Banyak kok para pendaki yang sudah berumur tapi masih bisa sampai puncak, karena apa? Karena semangat dan optimis yang mereka miliki. Itu berlaku juga buat kita-kita dalam menggapai cita, umur tidak menjadi halangan asalkan punya semangat dan optimis, in syaa Allah apapun dapat diraih.

Saya jawab dulu satu per satu ya. Jadi mengapa saya suka hiking? Buat orang yang kelebihan energi macam saya *ehehe ngaku kelebihan nih* kegiatan outdoor itu penting banget daripada jadi lemak hayooo. Engga ding, saya suka hiking karena memang saya senang menatap pemandangan yang hijau-hijau. Saya lebih senang pergi ke gunung dan bukit-bukit ketimbang lautan karena saya lebih senang jalan kaki daripada berenang atau dengan kata lain tak bisa berenang hehe *akhirnya ngaku juga*. Terus kenapa baru sekarang? Saya sudah pernah cerita pada salah satu postingan mengapa baru sekarang untuk memulai hobi ini, itu karena sewaktu zaman kuliah dulu saya sedang gemar-gemarnya mengikuti kegiatan kampus ketimbang naik gunung. Kemudian alasan yang paling membuat saya belum bisa hiking sewaktu kuliah adalah karena dulu kan belum punya penghasilan sendiri, jadi kalau jalan-jalan menggunakan uang dari orang tua rasanya tak tega karena untuk membayar kuliah saja sudah memberatkan mereka.

Nah, sewaktu kerja di Kediri dulu, saya sudah ngomporin beberapa teman kantor untuk hiking. Sayangnya teman-teman sudah pada pensiun dari kegiatan hiking karena sudah puas sewaktu zaman mahasiswa. Mereka lebih memilih untuk berwisata santai yang bisa menggunakan kendaraan jika ke gunung atau ke pantai. Ya tak apa-apalah, selama di Jawa Timur kemarin saya sudah diantar ke beberapa tempat wisata alam yang ada di sana oleh teman-teman tercinta. Dan syukur alhamdulillah, teman-teman kantor saya saat ini ternyata hobi mendaki. Jadilah hobi lama yang tertunda berkembang kembali. Saya pun lebih bebas untuk bepergian karena sudah menggunakan uang sendiri ditambah dengan ditemani suami, jadi lebih save deh.

Ada satu hal lagi yang membuat saya sangat menyukai hiking, bahkan rindu untuk melakukannya kembali. Hal tersebut adalah kebersamaan pada saat perjalanan. Itu adalah yang membuat saya sangat menyukai hiking. Puncak dan pemandangan adalah bonus, namun perjuangan bersama teman-teman untuk mencapai keduanya adalah hal yang paling berarti dalam kegiatan hiking. Hampir beberapa gunung yang sudah kami daki memiliki kenangan tersendiri, dan itulah yang membuat kami ingin kembali mendaki bersama lagi, menapaki gunung yang berbeda untuk membuat cerita baru dalam persahabatan yang sama.

Ketika hiking, sifat asli kita akan muncul. Ada sosok pemimpin, ada yang berjiwa penyelamat, ada yang pecinta lingkungan, ada yang egois, ada yang pengikut saja dan lain sebagainya. Saya sendiri tidak munafik, sifat egois saya sempat keluar pada saat ke Semeru kemarin. Dari situ saya belajar, kalau saya egois begini, maka bisa jadi saya terdampar sendirian di hutan dan tak ada cerita yang dapat dikenang. Nah ini adalah salah satu fungsi dari kegiatan outdoor, memanage sifat yang kita miliki untuk lebih berjiwa solidaritas kembali. Kalau dulu saya tidak mau ikut pusing dalam mengatur perjalanan, kini saya ikut serta ambil bagian demi kesuksesan kegiatan selanjutnya.

O iya, dari tadi saya ngomong hiking terus ya. Sekedar info nih ada perbedaan antara hiking dan trekking lho. Ini saya kutip dari Belantara Indonesia (http://www.belantaraindonesia.org/2012/02/antara-hiking-dan-trekking.html), jadi hiking dan trekking itu berbeda, dan ini adalah perbedaanya:

Hiking adalah salah satu kegiatan outdoor dimana pelakunya melakukan aktivitas berjalan kaki sebagai kegiatan rekreatif dan olahraga. Biasanya tempat yang dituju adalah lokasi yang memiliki panorama indah, dengan jalur yang sudah di buat.

Trekking adalah perjalanan panjang yang dilakukan dengan berjalan kaki pada daerah yang biasanya tidak ada sarana transportasi, pada jalur yang belum dipetakan, serta di lingkungan yang menantang, mungkin berbukit atau pegunungan.

Semeru

Hiking di Semeru

Jadi, trekking itu lebih menantang ketimbang hiking. Kegiatan yang saya lakukan adalah hiking karena umumnya tempat pendakian yang kami tuju sudah terdapat jalur serta rambu-rambu khusus.

Saya menulis postingan ini karena bulan Agustus sudah tiba yang artinya sebentar lagi saya akan melakukan hobi itu kembali. Etapi sampai sekarang saya belum pemanasan, padahal pemanasan itu penting lho supaya otot tidak kaku dan tidak jetlag ketika melewati medan-medan berat.

Baiklah karena sekarang sedang weekend, mending waktunya digunakan untuk olahraga. Happy weekend untuk teman-teman semua ya.

20 Comments

  1. momtraveler

    Reply

    Andaikan kondisi badan ini fit dan ga punya asma aku juga akan bilang hiking dan mountain climbing adalah salah 1 kegiatan yg paling aku suka.kadang iri padamu mak..pgn juga bisa rutin naik gunung

    • Reply

      ambil trek yang ringan2 aja mak muna, kesehatan tetap nomor wahid, jangan sampai merugikan kesehatan, traveling juga okeh kok

  2. Reply

    sayangnya, karena punya asma, ortu sejak kecil dah ngelarang buat ikut kegiatan macam ini. padahal kayaknya asyik banget.

  3. Nindya Prayastika

    Reply

    kalo saya mah judulnya suka jalan-jalan. Kebetulan abang saya yang sehobi, demennya naik turun gunung hutan. yah.. jadinya keikutan deh heheh 😀

  4. Reply

    Aku seneng juga mb… Jaman kuliah, ga bisa..karena ortuku kolot, nggak pantes cew maen ke gunung…ke alam…ama anak2 cowok. Pas kerja..lmyan…karena sering ikut produksi tayangan dokumenter….mski areanya cuma yk-jateng. .. Nah, semenjak punya krucils susahnya. Yang gede sudah bisa/mau hiking2 gitu…yang kecil…cuapekkkk mb klo mesti gendong….

  5. Lusi

    Reply

    Lebaran lalu aku ke tetangganya Semeru tuh. Padahal udah naik jip, disambung naik kuda. Tinggal naik tangga bromo yg cuma berapa itu aja aku hampir pingsan. Hahahaaa salut deh sama dirimu. Salut banget, kuat fisik mental.

    • Reply

      hehe soalnya penasaran mbak, waktu ke Bromo juga ditawarin naik kuda tapi gak mau karena pengen merasakan naik tangga

  6. Aireni Biroe

    Reply

    Salut kalau ada perempuan yang hobi hiking, terkesan pemberani (emang kenyataannya gitukah mbak? hehe)
    Loooh…saya kira trekking dan hiking sama saja dan cuma beda penamaan, ternyata berbeda tooh 😀

Leave a Reply to ipah kholipah Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *